Page 29 - E-BOOK SPESIES
P. 29
C. Acrasiomycota
Anggota Acrasiomycota atau yang disebut jamur lendir uniseluler, pada dasarnya lebih mirip dengan
protozoa uniseluler. Fase vegetatifnya juga merupakan sel yang berfungsi sebagai individu. Jika makanan
tidak tersedia, sel-sel akan membentuk agregat atau kumpulan yang berfungsi sebagai unit. Meskipun
kumpulan selnya mirip dengan Myxomycota, sel-sel Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya
dan terpisah oleh membran mereka. Perbedaan lainnya, yaitu jamur lendir plasmodium memiliki fase
haploid dan diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual.
(Ferdinand & Moekti, 2009).
Ciri-ciri Acrasiomycota
a. Acrasiomycota adalah jamur lendir bersekat. Jamur ini memiliki fase makan berupa sel-sel yang hidup
soliter. Akan tetapi, jika makanannya habis, sel-sel tersebut akan membentuk agregat (koloni) dalam
suatu unit. Dalam satu unit agregat, terdapat 125.000 sel. Agregat ini dapat berpindah-pindah tempat.
b. Acrasiomycota bersifat haploid dan zigotnya bersifat diploid.
c. Acrasiomycota menghasilkan sel-sel ameboid dan myxamoeba.
d. Pada fase makan, sel soliter akan membentuk kaki-kaki semu
e. (pseudopodia) untuk bergerak dan memakan bakteri.
f. Habitat Acrasiomycota hidup di tempat-tempat yang mengandung kotoran dan vegetasi yang sudah
membusuk. Acrasiomycota bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan
dengan cara membentuk tubuh buah (fruiting body) yang berisi spora dan memiliki batang penyokong
(stalk). Sementara itu, reproduksi seksual dilakukan dengan cara singami sel ameboid. (Kesuma, D,
2020).
Contoh spesies Acrasiomycota
Gambar 4.6 Acrasiomycota
29