Page 142 - e-book sungai musi
P. 142

air sekitar sungai karena mata air tersebut akan hilang. Penanaman
               bambu  di  tepian  sungai  dapat  membantu  revitalisasi  sungai.  Dari
               1.439 jenis bambu di dunia, 162 jenis ada di Indonesia. Sekitar 124
               jenis  asli  Indonesia  dan  88  endemis.  Luas  tanaman  dan  budidaya
               bambu di Indonesia, terbilang masih rendah. Industri olahan bambu
               juga masih terbatas sehingga masyarakat belum merasakan manfaat
               dari penanaman bambu.

                     Betonisasi bisa langkah tercepat, namun bukan solusi jangka
               panjang  dan  tidak  berkelanjutan.  Berdasarkan  penelitian,  penanaan
               bambu    kurun    lima  tahun  mampu  menahan  erosi.  Jika  semula,
                                         2
               kecepatan erosi 4.235 ton / km  sebelum penanaman bambu, maka
                                                    2
               akan mampu dikurangi hingga 436 ton / km . Adapun, bambu akan
               efektif menahan erosi mulai dari usia tiga tahun. Penanaman bambu
               tidak bisa asal. Bambu memiliki keragaman jenis dan fungsi masing-
               masing  tergantung  lokasi  dan  kebutuhan.  Untuk  sempadan  sungai,
               perlu ditanam bambu ampel atau haur (Bambusa vulagaris) atau bisa
               juga  bambu  ampel  kuning,  sementara  bambu  kuning  (Bambusa
               vulgaris var striata) untuk lokasi yang terendam air.

                     Untuk Indonesia Timur, seperti Sulawesi Utara, Maluku dan
               Papua,  dapat  menggunakan  loleba  (Neololeba  atra).  Untuk  daerah
               bertebing, bisa menggunakan bambu suling (Schizostachyum iraten,
               S. silicatum) dan buluh toi (S. lima). Penanaman dilakukan berjarak
               lima meter dari pinggir sungai. Baris kedua bisa tanam bambu bernilai
               ekonomis, seperti bambu ater, pring Jowo, buluh Jawa, betung, bambu
               tali, bambu apus dan hitam. Untuk nilai estetika, bisa bambu Cina,
               bambu  payung,  bambu  bali  hijau  dan  kuning.  Bambu  mampu
               menyerap  oksigen  dan  dapat  melakukan  konservasi  air,  sehingga
               mencegah sumber mata air hilang. Batang bambu punya kemampuan
               untuk  menampung  air  secara  kapiler  dari  akar.  Contoh  di  Desa
               Sumber  mujur,  Lumajang,  Jawa  Timur,  sebelum  ditanami  bambu
               debit air hanya 300 liter per detik, setelah ditanam bambu menjadi
               600-800 liter per detik dan musim hujan 1.000 liter per detik. Upaya
               menaikkan debit air ini, bisa dilakukan dengan penanaman bambu di
               sepadan sungai.






                  110   SUNGAI MUSI; Jejak Perjalanan dan Pembangunan Berkelanjutan
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147