Page 211 - PAI 12 SISWA
P. 211
yang dimuat dalam majalah al-Munîr terbitan Padang dan majalah al-
Manâr terbitan Mesir, yang telah lama menjadi bacaan dan perhatian
mereka. Pada tahun 1924 A. Hassan mulai terlibat dalam diskusi-diskusi
agama dengan tokoh-tokoh agama di Indonesia sekitar pertentangan
antara kaum muda dan kaum tua, antara paham modernis dan
paham tradisional. Ayah A. Hassan memang termasuk orang yang
berpandangan modernis. Maka dapat dimengerti jika A. Hassan juga
sejalan dengan faham kaum muda. Tidak lama kemudian A. Hassan
pindah ke Bandung dan masuk lingkungan Persatuan Islam. Selanjutnya
ia memusatkan kegiatan hidupnya dalam pengembangan pemikiran
Islam dan menyediakan dirinya sebagai pembela Islam melalui Persis..
Beliau dikenal sebagai pendiri Persis. Sebagai organisasi, Persis memiliki
ciri khas dalam gerak dan langkahnya, yaitu menitikberatkan pada
pembentukan paham keagamaan yang dilancarkan melalui pendidikan
dan da’wah lainnya. Persis bertujuan: Pertama, mengamalkan segala
ajaran Islam dalam setiap segi kehidupan anggotanya dalam masyarakat,
kedua, menempatkan kaum muslimin pada ajaran aqidah dan syari’ah
berdasarkan al-Qur±n dan al-Sunnah.
Lahirnya Jami’at Khair, al-Irsyad, Persyarikatan Ulama, NU, Muhammadiyah dan
Persis yang bergerak di bidang pembaharuan pendidikan dan dakwah tersebut
dipicu oleh perkembangan baru di bidang keagamaan. Agama harus fungsional
dalam kehidupan, bukan hanya sekedar tuntunan untuk kebahagiaan akhirat saja.
Karena itu, agama harus didukung oleh ilmu pengetahuan modern.
Aktivitas Siswa
1. Telusuri lebih lanjut (di internet) untuk menemukan bukti-bukti fisik
peran ormas-ormas di atas dalam bidang pendidikan, dalam bentuk foto-
foto!
2. Berikan deskripsi pada setiap foto tersebut, beri bingkai, kemudian
pajang di tempat yang layak (dinding, majalah dinding, dan lain-lain)!
2. Gerakan Politik
Islam tidak dapat menerima penjajahan dalam segala bentuk. Perjuangan
umat Islam dalam mengusir penjajah sebelum abad dua puluh dilakukan
dengan kekuatan senjata dan bersifat kedaerahan.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 203