Page 32 - E-Modul IPA Terpadu Berbasis Etnosains Tema Terasi Udang Rebon
P. 32

sebuah  benda  tercelup  secara  keseluruhan  dan  benda  tersebut  menyentuh  dasar
                    permukaan  zat  cair.  Benda  yang  mengapung  tidak  hanya  mempunyai  gaya  apung

                    melainkan juga gaya normal (gaya yang searah dengan gaya apung).  Persamaan dari
                    suatu benda yang mengapung dalam keadaan setimbang dapat ditulis  sebagai berikut:
                    F a + N = W
                    V b> V bf maka ρ b > ρ f
                       Berdasarkan  persamaan  tersebut  suatu  benda  dapat  tenggelam  apabila  besar
                    volume benda yang tercelup sama dengan volume benda seutuhnya dan besar massa
                    jenis benda lebih besar dibandingkan massa jenis zat cair. Jadi udang ataupun ikan yang
                    tenggelam  dalam  proses  perendaman  terjadi  karena  berat  pada  udang  ataupun  ikan
                    lebih besar jika dibandingkan dengan gaya ke atas dan massa jenis zat cair lebih kecil
                    dibandingkan massa jenis udang maupun ikan. Suatu benda dalam keadaan tenggelam

                    dapat dilihat pada gambar di bawah ini.






                                                   (Sumber: (Edision, 2021)

                    3.  Keterkaitan  Konsep  Tekanan  Zat  dan  Penerapannya  dalam  Kehidupan  Sehari-hari
                       pada Peristiwa Osmosis dalam Proses Pembuatan Terasi Udang Rebon

                         Langkah yang paling penting dalam proses pembuatan terasi udang rebon adalah
                    pada  saat  pemberian  garam  pada  udang  untuk  proses  fermentasi.  Setelah  dilakukan
                    penjemuran  setengah  kering  selanjutnya  ditambahkan  garam  dengan  jumlah  yang

                    disesuaikan  dengan  takaran,  dan  kemudian  dilakukan  penghalusan  terasi  dengan
                    menggunakan  penggilingan.  Penambahan  garam  pada  saat  penggilingan  dilakukan
                    untuk  menghambat  pertumbuhan  bakteri  atau  mikroba,  sehingga  pada  terasi  tidak
                    mengalami pembusukan (Hadi et al., 2019).
                         Garam  mempunyai  pengaruh  yang  penting  terhadap  proses  fermentasi.  Hal
                    tersebut terjadi karena garam dapat menimbulkan efek pada cita rasa dan penghambat
                    bakteri  pembusuk  yang  dapat  berkembang  dalam  suatu  makanan.  Proses  fermentasi
                    pada pembuatan terasi udang rebon dengan menggunakan garam akan mempengaruhi

                    jumlah  kadar  air  pada  terasi  udang.  Apabila  garam  yang  digunakan  terhadap  terasi
                    udang semakin tinggi maka besar kadar air pada terasi tersebut akan semakin rendah.
                    Garam yang diberikan pada terasi udang dengan kadar yang tinggi akan menyebabkan
                    terjadinya tekanan osmotik yang tinggi dan kadar air menjadi menurun. Hal tersebut
                    dapat membuat terasi menjadi lebih awet, karena mikroorganisme atau bakteri yang
                    terdapat di dalam terasi tidak dapat berkembang. Konsentrasi garam yang tinggi yang
                    diberikan pada terasi udang, maka semakin rendah kadar airnya sehingga fermentasi
                    dengan  menggunakan  garam  dapat  menurunkan  kadar  air  pada  terasi  (Murti  et  al.,
                    2021).




                                                           28
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37