Page 151 - Kelas VI Tema 2 Kur-2013 Revisi_2018_BS
P. 151

Asal Mula Kapur, Sirih, dan Pinang

                                                   Cerita Rakyat Vietnam


                       Alkisah, ribuan tahun yang lalu, di Vietnam hidup sepasang saudara
                       laki-laki kembar bernama Tang dan Lan. Keduanya pandai dan berwajah
                       tampan. Mereka hidup saling menyayangi. Kemana pun mereka pergi,
                       mereka selalu bersama.

                       Suatu ketika, ayah Tang dan Lan sakit keras. Tak ada seorang tabib
                       pun yang dapat menyembuhkan sang ayah, sehingga akhirnya beliau
                       meninggal dunia. Rasa sedih yang mendalam karena kehilangan sang
                       suami, menyebabkan ibu Tang dan Lan tidak mau makan, sehingga
                       akhirnya  beliau  pun  jatuh  sakit.  Tak  lama  kemudian,  sang  ibu  pun
                       meninggal menyusul ayah mereka. Tinggalah Tang dan Lan sebagai anak
                       yatim piatu.
                       Sepeninggal kedua orang tuanya, Tang dan Lan berpikir keras untuk
                       dapat menghidupi diri mereka. Akhirnya mereka mengunjungi sahabat
                       ayah mereka semasa hidup, yang bernama Hakim Luu. Mereka minta
                       kepada Hakim Luu untuk memberikan mereka pekerjaan. Sejak saat itu
                       mereka tinggal bersama Hakim Luu dan membantu Hakim Luu di tokonya.
                       Hakim Luu menyayangi Tang dan Lan seperti anaknya sendiri. Hakim Luu
                       memiliki seorang anak perempuan yang cerdas dan cantik. Anak ini pun
                       tumbuh besar bersama-sama Tang dan Lan.

                       Semakin dewasa, Tang dan Lan tumbuh menjadi pemuda tampan yang
                       baik perangainya. Mereka pekerja keras yang santun, sehingga terpikir
                       oleh  Hakim Luu  untuk  menikahkan  salah  satu  dari mereka  dengan
                       putrinya. Kedua pemuda itu sebenarnya juga menaruh hati kepada putri
                       Hakim Luu, tetapi mereka tidak ingin menyakiti satu sama lain. Ketika
                       Hakim Luu menyerahkan keputusan kepada mereka berdua, mereka pun
                       saling tunjuk. Akhirnya, Hakim Luu memutuskan untuk memilih yang
                       lebih tua di antara mereka, yaitu Tang.

                       Setelah menikah, Tang sibuk dengan kehidupan rumah tangganya,
                       sehingga  ia  sering  melupakan  Lan.  Ia  lupa  mengajak  Lan  mengobrol
                       dan bercerita. Lan merasa sedih dan kesepian. Suatu hari, Lan bertekad
                       mengembara seorang diri, meninggalkan kota, tanpa sepengetahuan
                       Tang  dan  Hakim  Luu.  Ia  berjalan  tanpa  arah,  ke  hutan,  ke  gunung,
                       menyeberang sungai, sampai akhirnya ia tiba di pinggir sebuah pantai.
                       Oleh karena  sangat  lapar  dan lelah  berjalan  berhari-hari, Lan  jatuh
                       lemah, semakin lemah, dan akhirnya ia meninggal di tempat itu. Konon,
                       jenazahnya berubah menjadi sebuah batu yang putih.









                    144 Buku Siswa SD/MI Kelas VI
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156