Page 105 - Toponim Magelang
P. 105

Toponim Kota Magelang     93











                     5. Jambon


                     Kampung  Jambon, menurut tradisi  lisan,  merupakan  bekas kebun jambu. Ditinjau
                     dari karakteristik tanah Magelang dan pengalaman petani lokal mengelola pekarangan
                     rumah, pohon jambu mudah tumbuh di wilayah ini. Di Jawa, terdapat aneka jambu
                     yang nama lokalnya berbeda untuk setiap jenisnya. Walau utamanya hanya berangkat
                     dari dua klasifikasi jambu, yaitu jambu biji (Psidium guqjava) dan jambu air (Syzgium
                     aqueum), jenis jambu di Indonesia lebih dari 40 macam. Contohnya, jenis jambu di Jawa
                     antara lain jambu alas (Eugenia densflora), jambu klampok arum (Eugenia jambos), jambu
                     dersana (Eugenia jambos/ Eugenia javanica/ Eugenia malaccensis), jambu klampok (Eugenia
                     densiflora/ Eugenia javanica/ Eugenia acuminatisima/ Eugenia subglauca), jambu keraton
                     atau jambu mawar (Eugenia jambos), jambu klutuk (Psidium Guqjava), jambu wer (Eugenia
                     aquea/ Syzgium  aqueum),  jambu mete  (Anacardium occidentale),  dan  jambu Semarang
                     (Eugenia javanica/ Syzgium samarangense). 56

                     Budidaya jambu kebanyakan di halaman atau pekarangan rumah. Hanya jambu mete dan
                     jambu kluthuk (jambu biji) acap ditanam di tegal tanah kering. Tempo dulu, penanaman
                     jambu di halaman  rumah masyarakat di Magelang untuk perindang halaman  dan
                     diunduh buahnya. Bisa pula buahnya dijual demi menambah penghasilan keluarga. Jenis
                     jambu yang punya nilai ekonomis dan banyak di pasaran, yaitu jambu dersana, jambu
                     klutuk sukun, dan jambu klampok. Selain dikonsumsi, daun dan buah jambu sering
                     dijadikan bahan pengobatan tradisional masyarakat Jawa. Semisal mengobati penyakit
                     diare, meredakan gatal, mengobati rambut rontok, dan  menghaluskan  kulit, serta
                     menghilangkan flek hitam.


                     Tahun 1939-1941 dilaporkan Kampung Jambon mengalami  perbaikan dengan
                     pengeringan rawa di sisi selatan, sebab akan dibuat jalan baru. Tahun 1941 dibikin
                     jalan  tembus dari Jalan  Jambon  menuju Kampung  Jambon Kidul  menyambung
                     Jalan Gladiool. Daerah kebun jambu itu juga disorot pemerintah kotapraja sebagai
                     pengembangan daerah baru. Tumbuh kesan daerah barat Magelang merupakan “kota
                     baru”, kota ambtenaren ditandai jejeran pemukiman Eropa. Sisi timur adalah “kota
                     lama”, kota dagang ditandai adanya pasar-pasar tradisional. Perbaikan itu dimaksudnya
                     untuk memudahkan akses masyarakat karena di Jambon juga berdiri sekolah dasar


 Lokasi Kampung      56   Imam  Budhi  Santosa. Suta Naya Dhadhap  Waru, Manusia  Jawa dan  Tumbuhan.  (Yogyakarta:
 Kerkopan            Interlude, 2017). hlm. 165.
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110