Page 114 - Toponim Magelang
P. 114

102         Toponim Kota Magelang












                                dan semiotik, yakni nama kampung berasal dari tanaman bayem (bayam) yang banyak
                                tumbuh subur di area ini. Kontur tanah Magelang terbilang ramah untuk berbagai jenis
                                tumbuhan, termasuk bayem (Amaranthus sp). Tanaman bayam menyukai iklim panas
                                dengan penyinaran matahari yang bagus, dan membudidayakan bayam tidak diperlukan
                                teknik yang terlalu sulit. Bayam bisa tumbuh di lingkungan dengan ketinggian sampai
                                1000 meter dari permukaan laut. Demikian pula aspek kedekatan masyarakat Jawa
                                klasik dengan sayuran bayem dalam kehidupan sehari-hari, sehingga logis jika warga
                                lokal mencomotnya untuk nama kampung.

                                Ada dua jenis bayam yang tumbuh di Magelang dan Jawa pada umumnya, yaitu: bayam
                                petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar, tumbuh tegak hingga dua meter.
                                Daun mudanya dimakan sebagai lalapan, urap, serta digoreng setelah dibalur tepung.
                                Sedangkan bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (± 35
                                hari). Penggunaannya lebih cocok dibuat sayur bayam, sayur bobor, pecel, kuluban.
                                Bayam  petik berdaun  lebar  dan  tumbuh tegak besar (hingga  dua  meter) dan  daun
                                mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap,
                                serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan
                                ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer
                                seperti sayur bayam dan sayur bobor.


                                Ditelisik dari aspek kesehatan, tumbuhan yang menjadi identitas Kampung Bayeman ini
                                dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting bagi pertumbuhan fisik manusia.
                                Sayur tersebut memiliki segala kandungan nutrisi yang perlukan bagi tubuh yaitu
                                kalsium, protein, serat, folat, magnesium, mangan, sumber vitamin K dan vitamin A.
                                Berkat kandungan itu, banyak khasiat mengkonsumsi bayam. Antara lain, memerangi
                                sel kanker, meningkatkan penglihatan, menyehatkan jantung, menghindari diabetes,
                                menguatkan sendi dan tulang, melindungi sistem pencernaan, menyehatkan kulit, dan
                                lainnya. 63

                                Silam, luasnya Magelang dan Kampung Bayeman cukup potensial ditanami bayam oleh
                                warga. Sekadar diketahui, untuk menanam bayam pada satu hektar lahan diperlukan
                                sekitar 5 sampai 10 kg benih. Biasanya untuk 1 hektar lahan bisa menghasilkan sekitar
                                20 ton bayam cabut. Budidaya bayam sudah bisa dipanen saat berusia 20 hari sedari masa
                                tanam atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Dengan demikian, masyarakat Magelang tidak


                                63  http://caratanam.com/cara-menanam-bayam/ diakses 18 Maret 2018.
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119