Page 144 - Toponim Magelang
P. 144

132         Toponim Kota Magelang












                                4. Bogeman


                                Nama kampung yang mengandung pemahaman memori kolektif seperti Nambangan
                                dengan aktivitas masa lalu adalah Bogeman. Kampung di bagian Kota Magelang ini
                                memiliki konotasi dan identifikasi dengan aktivitas pengkhitanan bagi anak-anak laki
                                pribumi, khususnya anak-anak Muslim di masa lalu. Awal dari identifikasi ini adalah
                                adanya seorang ahli bernama Kyai Bogem yang berprofesi sebagai seorang tukang khitan
                                bagi anak-anak.  Namun muncul dugaan bahwa nama ini merupakan nama kolektif,
                                              93
                                sebab tiada sumber yang menyebutkan orang ini berasal dari dan pernah tinggal di
                                Magelang. Kenyataan umum, di beberapa kota lain ditemukan Kampung  Bogeman
                                dengan identifikasi kolektif yang sama, yaitu tempat pengkhitanan.

                                Berdasarkan analogi di atas, tersembul intepretasi bahwa pemberian nama Bogeman
                                bertemali dengan aktivitas yang dirintis Kyai Bogem ketimbang sosok kyai itu sendiri.
                                Dengan kata lain, nama  Bogeman diberikan publik pada  kampung  setelah adanya
                                pengertian dan identifikasi bahwa di kampung tersebut terdapat seorang juru khitan,
                                apakah dia adalah sosok Kyai Bogem atau kerabatnya tidak dapat dipastikan.


                                Dalam perkembangannya awal abad XX kampung ini tidak hanya semata-mata melayani
                                aktivitas khitanan, tetapi berubah menjadi suatu pemukiman campuran. Di kampung
                                ini tinggal pula orang-orang dengan profesi lain seperti tukang kayu, tukang batu, dan
                                pedagang kecil. Di masa kolonial kampung ini adalah kelurahan yang dipimpin seorang
                                lurah dan bertanggungjawab kepada pemerintah Kotapraja Magelang. 94








                                93  Menurut hasil penelusuran informasi, Bogem sendiri bukan nama orang tetapi sebuah desa di
                                daerah Yogyakarta yang dikenal dengan seorang ahli khitannya. Menurut ketenarannya, anak-anak
                                yang dikhitan di desa ini tidak merasa sakit dan cepat sembuh. Berita itu tersiar ke manapun sehingga
                                tukang kitan disebut Kyai Bogem atau Bong Supit. Eko Hartono. Anak Kolong. (Cilacap: Pacific Pers,
                                2018). hlm. 436.
                                94  “Dreigbrief”, dalam De Indische Courant, tanggal 7 Maret 1923, lembar ke-2.
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149