Page 39 - Toponim Magelang
P. 39

Toponim Kota Magelang     27







                     BAGIAN II

                     TOPONIM


                     KOTA MAGELANG









                        ecara etimologis, toponimi merupakan bahasa Yunani yang berasal dari kata
                    Stopos yang berarti tempat dan nimi dari  onoma yang berarti nama. Berdasarkan
                     kajian  folklore (cerita  rakyat), toponimi  merupakan  bagian dari Ilmu Onomastika
                     (Onomastics). Ilmu tersebut mengkaji sejarah (asal-usul) nama tempat dan nama-nama
                     lain. Asal-usul nama tempat mempresentasikan keadaan semula tempat tersebut, yang
                     memuat informasi tentang aspek geografi, ekologi sosial, dan kultural yang terkait
                     dengan keadaan tempat semula.


                     Nama-nama  kampung ataupun beberapa  lokasi di  Kota Magelang,  apabila dirunut
                     pemberian namanya mempunyai latar sejarah yang unik.  Toponim nama-nama
                     lokasi sampai sekarang sebagian besar masih bertahan, namun sebagian sudah tidak
                     dipergunakan lagi dan bahkan ada yang telah dilupakan masyarakat.

                     Kota Magelang secara astronomis terletak pada 110”12’30” - 110”12’52” Bujur Timur
                     dan 7”26’28” - 7”30’9” Lintang Selatan. Luas wilayahnya hanya 18,12 km  dengan
                                                                                       2
                     topografi berupa dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 380 meter dpl. dengan
                     bentang alam bergelombang, terdiri dari lembah-lembah sungai, dan bukit. Salah satu
                     bukit yang terkenal terdapat di tengah kota bernama Bukit Tidar. Keadaan iklimnya
                     sendiri rata-rata curah hujan per hari selama  tahun 2016 sebesar 19,87 mm/hari.
                     Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari, dalam sebulan hujan terjadi sebanyak
                     18,25 hari. Sedangkan kondisi umum lahan  sangat subur dan  cocok sebagai lahan
                     pertanian dan perkebunan. Namun lantaran luas wilayah Kota Magelang sebagian besar
                     berupa permukiman perkotaan, sehingga lahan pertanian hanya seluas 328,09 hektar
                     dari 1.812 hektar luas wilayah keseluruhan.


                     Sebelum tahun 1950 Kota Magelang merupakan wilayah administratif dan ibu kota
                     Kabupaten Magelang. Seiring dengan pemekaran  wilayah, Kota Magelang  menjadi
                     wilayah yang terpisah dengan Kabupaten Magelang setelah dikeluarkannya Undang-
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44