Page 150 - Jalur Rempah.indd
P. 150

140     REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA



              mempertahankan wilayahnya melawat Rajput untuk mengawasi kepentingan

              dagang pengikutnya.

                 Namun  sebaliknya  ia  mempercayakan  pelabuhan    ini  kepada  gubernur
              Diu, Melik  Eiaz. Dengan kedatangan  d’Albuquerque ia menunjukkan
              sambutan ramah, mengirimkan hadiah kepadanya dan para kaptennya dan
              mengizinkannya untuk  mendirikan  sebuah loji di  Diu, tetapi  selain itu ia

              mengusulkan kepada Sultan agar keinginan orang Portugis jangan ditanggapi.
              D’Albuqerque mendengar laporan ini di Tsjaul, pelabuhan milik Nizam Syah
              yang dikunjunginya dari  Diu dan sudah dibangun  sebuah loji. Di  sini  dia
              menemui utusan yang sebelumnya  ia kirim kepada Mudzaffar Syah. Sultan
              belum menolak permohonannya. Pada tahun berikutnya 1514 ia mendesak
              lewat utusan kedua tetapi juga gagal. Kepada utusan ini disodorkan pilihan
              antara Surat dan kota pelabuhan lain, tetapi di Diu Sultan tidak mengizinkan

              orang Portugis  mendirikan sebuah benteng.


              D. ORANG PORTUGIS DI MALAKA



                 Tatkala dikuasai oleh orang Portugis, Goa dipimpin oleh seorang gubernur
              yang berkedudukan di Goa. Gubernur Goa memiliki seorang capitao  di Malaka.
              Pada 1522 gubernur Goa dijabat oleh d’Albuquerque. Para panglima bawahan
              ditempatkan atas pangkalan yang kurang penting seperti di Pacem atau juga
              dikenal sebagai Pasai di dekat Malaka perisinya di Sumatera, atau seperti yang
              ditulis oleh sejarawan Portugis sebagai Çamatra. Selanjutnya pada tahun itu

              tidak ada pangkalan lain di kepulauan ini. 144

                 Menurut Gubernur Dom Duarte, selama 3 tahun pemerintahannya (1522-
              1525) hampir tidak pernah mengalami perlawanan dari Aceh, sementara di
              tempat lain, seperti di Tangere di Afrika, ia sangat diuntungkan oleh nasib
              baik.  Karena ia begitu  dibenci dan tidak disukai oleh orang-orang  Moor  di

              Barbariyah. Namun ia dihormati di India. Ketika ia berada sementara di Cochin
              dengan perahu-perahunya, ia ditembaki dengan panah api.
              144  Anonim. “Affonso d’Albuquerque in het Oosten: Eerste gedeelte: 1507-1515, dalam De Gids Eerste Gedeelte,
                 1876, vol. 40, jilid 1, hlm.
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155