Page 37 - E-BOOK KIMIA ANALITIK
P. 37
Beberapa contoh dari larutan standar primer antara lain Na2CO3, asam oksalat,
asam benzoat dll.
Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasinya ditentukan
dengan cara pembakuan. Adapun syarat – syarat larutan standar sekunder :
1. Derajat kemurniannya lebih rendah dari larutan primer
2. Berat ekivalennya tinggi
3. Larutan relatif stabil didalam penyimpanan
Beberapa contoh dari larutan standar sekunder antara lain NaOH, CH3COOH, HCl
dll.
2.5. Perlakuan Untuk Data Titrasi
Di dalam bab ini perhitungan volumetri dijelaskan dengan dua cara. Yang
pertama adalah perhitungan molaritas dari larutan dengan standardisasi
menggunakan standar primer maupun standar lainnya. Yang kedua meliputi
perhitungan jumlah analit di dalam sampel dari data titrasi.
I. Menghitung Molaritas dari Data Standardisasi
Contoh:
(5). 50,00 mL larutan HCl dengan tepat membutuhkan 29,71 mL 0,01963 M
Ba(OH) untuk bereaksi sempurna, titik akhir titrasi ditentukan dengan
2
menggunakan indikator bromokresol hijau. Hitunglah molaritas dari HCl?
Penyelesaian:
Dalam titrasi 1 mmol Ba(OH) bereaksi dengan 2 mmol HCl dan perbandingan
2
stoikiometrinya adalah 2 mmol HCl Ba(OH)
2
1 mmol
jumlah Ba(OH) = 29,71mL × 0,01963 mmol ⁄ mL
2
2mmol HCl
jumlah HCl = (29,71mL × 0,01963)mmolBa(OH) ×
2
1mmolBa(OH) 2
(29,71 × 0,0193 × 2)mmol
C HCl =
50,0mL HCl
Konsentrasi HCl = 0,023328 mmol HCl ⁄ mL
= 0,02333M
(6). Titrasi dari 0,2121 g Na2C2O4 murni (134,00 g/mol) membutuhkan 43,31 mL
KMnO4. Berapa molaritas larutan KMnO4?
21