Page 76 - E-BOOK KIMIA ANALITIK
P. 76
5.3. Titik Akhir Pada Titrasi Argentometri
Ada tiga jenis penentuan titik akhir pada titrasi dengan perak nitrat dengan
menggunakan; (1) indikator kimia; (2) potensiometri dan (3) amperometri.
Beberapa indikator kimia akan dibahas pada bagian 5.3.1. Penentuan titik akhir
secara potensiometri didasarkan pada pengukuran potensial elektroda perak,
sedangkan penentuan titik akhir secara amperometri meliputi penentuan kuat arus
di antara muatan perak pada mikroelektroda di dalam larutan analit.
5.3.1. Indikator Kimia Pada Titrasi Pengendapan
Titik akhir yang dihasilkan dengan menggunakan indikator kimia biasanya
dengan mengamati perubahan warna atau kekeruhan di dalam larutan selama titrasi.
Indikator yang digunakan untuk titrasi pengendapan mirip dengan indikator yang
digunakan pada titrasi netralisasi: (1) perubahan warna akan terjadi pada batas jarak
fungsi –p dari reagen atau analit, dan (2) perubahan warna terjadi secara bertahap
pada kurva titrasi untuk analit. Sebagai contoh Gambar 5.2 titrasi ion jodida,
bromida pAg 4-6, akan tetapi untuk ion klorida tidak memuaskan. Tiga jenis
indikator yang sering digunakan pada titrasi argentometri adalah sebagai berikut:
5.3.2. Ion kromat: Metoda Mohr
Natrium kromat dapat digunakan sebagai indikator pada titrasi argentometri
untuk penentuan ion klorida dan bromida dengan ion perak membentuk endapan
merah bata dari Ag2CrO4 pada daerah titik ekivalen. Konsentrasi ion perak pada
titik ekivalen pada titrasi klorida dengan ion perak diberikan oleh
[Ag ] = √Ksp
+
= √1,82 × 10 −10
−5
= 1,35 × 10
Konsentrasi ion kromat yang dibutuhkan pada pembentukan perak kromat dapat
dihitung dari hasil kelarutan perak kromat,
2−
[CrO ] = 1,2×10 −12
4
+ 2
[Ag ]
1,2×10 −12
=
)
(1,35×10 −5 2
= 6,6 × 10 −3
60