Page 78 - E-BOOK KIMIA ANALITIK
P. 78

+
                                                   Ag + SCN ⇌ AgSCN (s)
                                                              −


                        Besi  (III)  bertindak  sebagai  indikator,  dimana  dengan  tiosianat  membentuk
                        kompleks ferritiosianat yang berwarna merah.



                                                              −
                                                                          2+
                                                   Fe 3+  + SCN ⇌ FeSCN
                                                             [FeSCN 2+ ]
                                                      K =
                                                       f
                                                               3+
                                                                       −
                                                           [Fe ][SCN ]
                                                                     3
                                                         = 1,05 × 10

                                                                                             −
                                                                                  −
                                                                          −
                                                                              −
                        Cara  ini  dapat  dipakai  untuk  penetapan  kadar  Cl , Br , I   dan  SCN di  dalam
                        suasana asam. Pada larutan halogenida tersebut dititrasi kembali dengan larutan
                                                                                                    3+
                        baku tiosianat. Suasana asam diperlukan untuk mencegah terjadinya hidrolisa Fe .
                                                 −
                               Pada penentuan Cl  secara tidak langsung terdapat kesalahan yang cukup
                        besar, karena AgCl lebih mudah larut dari pada AgCNS (Ksp AgCl =1,2 × 10   −10 ,
                        Ksp AgCNS =1,2 × 10    −12 ). Jadi AgCl yang terbentuk cenderung larut kembali
                        menurut persamaan reaksi:



                                                                             −
                                                            −
                                                AgCl  + SCN ⇌ AgSCN  + Cl

                        Karena Ksp AgCl > Ksp AgSCN, reaksi di atas cenderung bergeser ke kanan. Jadi
                                                                     +
                            −
                        CNS tidak  hanya  dipakai  untuk  kelebihan  Ag ,  tetapi  juga  oleh  endapan  AgCl
                        sendiri. Reaksi ini dapat dicegah dengan cara:
                           a.  menyaring endapan AgCl yang terbentuk, filtrat dengan air pencuci dititrasi
                                                       −
                               dengan larutan baku CNS
                           b.  endapan AgCl dikoagulasi, sehingga suhu jadi kurang reaktif, dengan cara
                               mendidihkan kemudian campuran didinginkan dan dititrasi


                        Contoh:

                        9,13  g  suatu  sampel  pestisida  telah  dikonversi  menjadi  AsO   dan  diendapkan
                                                                                    3−
                                                                                    4
                                                                                            +
                        sebagai Ag AsO  dengan 50,00 mL 0,02015 M AgNO3. Kelebihan Ag  kemudian
                                  3
                                       4
                        dititrasi  dengan  4,75  mL  0,04321  M  KCNS.  Hitunglah  persen  As2O3  di  dalam
                        sampel.



                                                              62
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83