Page 99 - Majalah HUT 72 DISPSIAD
P. 99
Dinamika Terbentuknya Patriotisme
Hal ini yang membuatnya memiliki ketulusan Kesalahan dalam mengelola sumber cinta
untuk memberikan perhatian, perawatan, dan dapat membentuk narsisme yang berujung pada
perlindungan kepada orang lain karena tindakannya pseudopatriotisme. Karakteristik sosial dari
didasari oleh dorongan altruis. Ia lebih bisa pseudopatriotisme yang mana tinggi dengan
memberikan cinta yang murni kepada pihak lain arogansi kebangsaan, pamer superioritas
tidak terkecuali kepada negaranya, pada lingkup kebangsaan, supresif, penuh permusahan dan
yang lebih besar. Tidak mengherankan jika agresif dengan kelompok lain alih-alih menimbulkan
pahlawan sejati dan veteran yang tanpa pamrih persatuan bangsa dan hubungan internasional yang
bertugas pada dasarnya seseorang yang memiliki harmonis akan menimbulkan perpecahan negara
kepercayaan diri. dan ketegangan antar bangsa. Hal ini akan menjadi
faktor yang melemahkan dan faktor kerentanan
Sebaliknya, narsisisme membuat seseorang terus dalam pertahanan negara.
berusaha mempertahankan cinta dengan memun-
culkan citra keagungan bahwa dirinya sebagai Program-program yang dibuat untuk meningkatkan
sosok yang layak mendapat cinta absolut. Hal patriotisme perlu memperhatikan keseimbangan
tersebut pada dasarnya merupakan perwujudan antara makna nilai moral, etika, etiket, prestasi,
dari pertahanan diri dan rasa putus asa. Ia tidak penghargaan profesional, keuntungan ekonomi, dan
memiliki kestabilan dalam penghargaan diri hiburan dalam membentuk patriotisme bangsa
sehingga cenderung rakus akan perhatian dan khususnya kepada generasi muda. Penjelasan
penghargaan. Tidak jarang hal ini memicu sikap tentang makna patriotisme dari seluruh aspek
arogansi dan pamer dengan mengecilkan, tersebut secara proporsional dan impactful penting
merendahkan, dan memusuhi orang yang meng- untuk direncanakan dan dilakukan. Selain itu,
ancam citra diri yang dibangunnya. Kondisi ini memberikan jargon bahwa yang terpenting adalah
membuatnya seseorang tidak benar-benar memiliki apa yang kamu berikan terhadap negara mu bukan
cinta yang tulus bahkan cenderung menggunakan apa yang negara berikan untuk dirimu perlu
cinta untuk hal-hal yang dinilai eksploitatif bagi disampaikan dengan perencanaan yang matang
orang lain. Tidak mengherankan jika para karena pembentukan patriotisme dapat diawali
Chauvinis memiliki sifat narisis dalam dirinya yang dengan pembentuk penghargaan kepada diri sendiri.
bekembang menjadi arogansi kebangsaan dan sikap Apabila tidak disampaikan dengan tepat akan
pro-invasi kepada bangsa lainnya yang mana menimbulkan kesan mengecilkan bahkan menindas
merupakan bentuk pseudopatriotisme. penghargaan terhadap harkat seseorang secara
pribadi.
Merdeka! Upakriya Labdha Prayojona Balottama.
SERBA SERBI |Hal: 94