Page 96 - Majalah HUT 72 DISPSIAD
P. 96

Dinamika Cinta pada Negara:


                                                                                           Bagaimana
                                                                                Narisisme,



                                                                Kepercayaan Diri,
                                                                        dan Patriotisme

                                                                    Saling Berinteraksi

                                                                                      Satu Sama Lain









                                                 Letda Caj Faiz Agung Baskoro, S.Psi., M.Psi., Psikolog
                                                                                        Pama Dispsiad







                                 M          engingat meningkatnya perhatian Kasad dan Panglima TNI terhadap
                                            isu fanatisme, Dinas Psikologi TNI Angkatan Darat (Dispsiad) sebagai
                                            lembaga TNI yang bertanggung jawab menangani fenomena perilaku
                                  dan proses mental manusia di ranah pertahanan negara ditantang untuk mem-
                                  berikan  solusi  yang  efektif  terkait  isu  fanatisme.  Salah  satu  solusi  untuk
                                  menghambat  perkembangan  fanatisme  adalah  pengembangan  patriotisme.
                                  Menumbuhkan patriotisme dalam diri setiap warga negara Indonesia menjadi
                                  suatu  solusi  yang  menjanjikan  karena  patriotisme  menunjang  persatuan  di
                                  masyarakat sementara fanatisme sebagaimana yang dimaksud oleh Kasad dan
                                  Panglima TNI menunjang perpecahan, segregasi, dan separatis di masyarakat.



         Meskipun  demikian,  terdapat  suatu  hal  krusial    kesombongan kebangsaan dan rasa superioritas
         yang  prinsip  terkait  usaha  pengembangan           agresif  yang  memicu  rasa  permusuhan  dan
         patriotisme yang mana berpotensi menimbulkan          invasi  terhadap  bangsa  lain.  Jika  pihak  yang
         dampak yang tidak diinginkan. Jika kita tengok        berwenang tidak cukup peka dan tanggap dalam
         sejarah,  maka  terdapat  catatan-catatan  faktual    mengidentikasi  dan  merumuskan  konsep
         bahwa  tindakan  elitis,  ekslusif,  agresif,  dan    patriotisme, maka yang dihasilkan dari program-
         supresif  dilakukan  dengan  mengatasnamakan          program  pendidikan  yang  dilakukan  adalah
         patriotisme  terutama  di  negara-negara  dengan      patriotisme  destruktif  atau  pseudopatriotisme
         masyarakat  yang  terdiri  dari  beragam  etnik       sebagaimana  yang  telah  dijelaskan.  Jadi,
         dengan  proporsi  yang  tidak  berimbang              meningkatkan  pemahaman  yang  menyeluruh
         (mayoritas atau minoritas) dan akar budaya yang       mengenai  patriotisme  dan  proses  alamiah  yang
         berbeda (pendatang atau pribumi). Tidak hanya         melatarbelakanginya  menjadi  suatu  hal  yang
         berpotensi  memicu  konik  internal,  patriotisme    penting sebelum merumuskan program-program
         dapat  menjadi  suatu  tema  yang  menjustikasi      pengembangan patriotisme.


         Hal: 91| SERBA SERBI
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101