Page 12 - E - Book Pendudukan jepang di Indonesia
P. 12
[PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA] June 6, 2020
dalam birokrasi ) dalam masyarakat Indonesia. Sisi positif yang dapat Anda ketahui, bangsa
Indonesia mendapat pelajaran berharga sebagai jawaban cara mengatur pemerintahan, karena
adanya kesempatan yang diberikan pemerintah Jepang untuk menduduki jabatan penting
seperti Gubernur, dan wakil Gubernur, Residen, Kepala Polisi.
F. Pendidikan di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang
Kebijakan yang diterapkan pemerintah Jepang di bidang pendidikan adalah
menghilangkan diskriminasi/perbedaan siapa yang boleh mengenyam/merasakan pendidikan.
Pada masa Belanda, yang dapat merasakan pendidikan formal untuk rakyat pribumi hanya
kalangan menengah ke atas, sementara rakyat kecil (wong cilik) tidak memiliki kesempatan.
Sebagai gambaran diskriminasi yang dibuat Belanda, ada 3 golongan dalam masyarakat:
1. Kulit putih (Eropa)
2. Timur Aing (Cina, India dll)
3. Pribumi
Pola seperti ini mulai dihilangkan oleh pemerintah Jepang. Rakyat dari lapisan
manapun berhak untuk mengenyam pendidikan formal. Jepang juga menerapkan jenjang
pendidikan formal seperti di negaranya yaitu: SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun.
Sistem ini masih diterapkan oleh pemerintah Indonesia sampai saat ini sebagai satu bentuk
warisan Jepang. Satu hal yang melemahkan dari aspek pendidikan adalah penerapan sistem
pendidikan militer. Sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan untuk kepentingan perang.
Siswa memiliki kewajiban mengikuti latihan dasar kemiliteran dan mampu menghapal lagu
kebangsaan Jepang. Begitu pula dengan para gurunya, diwajibkan untuk menggunakan bahasa
Jepang dan Indonesia sebagai pengantar di sekolah menggantikan bahasa Belanda. Untuk itu
para guru wajib mengikuti kursus bahasa Jepang yang diadakan.
Dengan melihat kondisi tersebut, Anda akan mendapatkan dua sisi, yaitu kelebihan
dan kekuarangan dari sistem pendidikan yang diterapkan pada masa Belanda yang lebih
liberal namun terbatas. Sementara pada masa Jepang konsep diskriminasi tidak ada, tetapi
terjadi penurunan kualitas secara drastis baik dari keilmuan maupun mutu murid dan guru.
Kondisi di atas tidak terlepas dari target pemerintah Jepang melalui pendidikan, Jepang
bermaksud mencetak kader-kader yang akan mempelopori dan mewujudkan konsep
kemakmuran bersama Asia Timur Raya, namun dengan jalan yang salah, karena harus
Rahmi Oktanofa, S.Pd 12