Page 12 - FLLIP BOOK ANALISIS KATION GO. I DAN II
P. 12
Prosedur 5
Senyawa AgCl dengan NH 3 akan membentuk senyawa kompleks Ag(NH 3) 2Cl. Larutan
Perak (I) di dalam ammonia akan dapat memicu atau menimbulkan ledakan karena
-
kemungkinan terbentuk senyawa residu berupa azida yang mengandung N 3 yang dapat
meledak saat larutan dituangkan. Oleh sebab itu, prosedur (5) ini harus dilakukan secepat
mungkin (jangan ditunda-tunda) agar tidak sempat membetntuk azida. Penambahan
sedikit asam nitrat akan dapat merusak senyawa kompleks dan melarutkan AgCl kembali
karena adanya kelebihan senyawa kompleks ini dilakukan dengan cara menambahkan
6M HNO 3 akan terbetuk endapan AgCl berwarna putih. Reaksi spesifik ini
+
dipergunakan sebagai test konfirmasi terhadap keberadaan ion Ag didalam sampel.
A. Reaksi Identifikasi kation Raksa(I) (Hg2 )
2+
2+
Kation Hg 2 adalah senyawa yang tidak berwarna, dan sangat unik dalam identifikasi karena
2+
memiliki ikatan kovalen antar logam-logam. Kation Hg 2 banyak dijumpai dalam bentuk padat.
2+
Kation Hg 2 dalam larutan berada pada pH 3-4, karena dengan pH lebih tinggi akan mengalami
reaksi dengan air atau dengan hidroksida menghasilkan Hg dengan HgO.
2+
-
Hg 2 + 2OH ⇆ Hg (l) + HgO (s) + H 2O
2+
Reaksi penting dalam pemisahan terhadap kation Hg 2 dilakukan dengan penambahan ion Cl -
akan membetuk Hg 2Cl 2 berwarna putih.
2+
Tes konfirmasi terhadap kation Hg 2 dilakukan dengan penambahan NH 3 menghasilkan Hg berwarna
hitam dan endapan endapan Hg(NH 2)Cl berwarna putih.
Hg 2Cl 2(s) + NH 3 ⇆ Hg (l) hitam + Hg(NH 2)Cl (s)putih
2+
B. Reaksi Identifikasi Ion Timbal(II) (Pb )
Senyawa timbal(II) dan timbal(IV) kedua-duanya dapat berada dalam keadaan padat, dan
hanya timbal(II) yang berada dalam bentuk larutan, karena timbal (IV) adalah pengoksidasi kuat
dan sangat mudah direduksi. Beberapa reaksi penting pemisahan dan identifikasi timbal(II)