Page 17 - FLLIP BOOK ANALISIS KATION GO. I DAN II
P. 17
PR OSEDUR ANALISIS KATION GOLONGAN II
Prosedur 1
Di tahap pertama ini larutan adalah pekat, dan semua ion-ion berada dalam keadaan bilangan
oksidasi tinggi. Jika Sn(II) dan Sb(II) hadir, maka akan dioksidasi menjadi Sn(IV) dan
Sb(V). Hal ini penting diperhatikan, khususnya dalam hal timah, karena sangat sedikit SnS 3
yang diendapkan sulfida sehingga timah tidak ditemukan.
Prosedur 2
Pada tahapan ini semua sulfida golongan II mengendap dengan H 2S. Sumber H 2S pada
tahapan ini bersumber dari thioasetamida, CH 3CSNH 2. Senyawa organic ini akan
terhidrolisis bila dipanaskan dalam larutan asam atau basa, menghasilkan H 2S, reaksinya
dalam suasana asam adalah sebagai berikut:
+ +
CH 3CSNH 2(aq) + 2H 2O + H ⇆ CH 3COOH (aq) + NH 4 (aq) + H 2S (aq)
Prosedur 3
Dalam tahapan ini sulfida dari tembaga, bismut, kadmium dan merkuri terpisah dari timah
dan antimon. Keduanya tidak larut dalam larutan basa encer, akan tetapi lebih lanjut akan
larut menurut persamaan reaksi sebagai berikut:
- 2- 2-
SnS 2(s) + 6 OH ⇆ Sn(OH) 6 (aq) + 2 S (aq)
Pada tahapan pertama Sn(II) sulfida tidak akan larut, Sn teroksidasi. Seperti halnya timah,
antimon juga larut sebagai kompleks sulfida dalam tahap ini. Sebagian besar HgS terdapat
-
sebagai residu. Pada konsentrasi OH yang tinggi, ion HgS menjadi lebih mudah larut.
Prosedur 4
Sulfida dari tembaga, bismut dan kadmium dengan cepat dalam HNO 3 6 M panas, dengan
reaksi sebagai berikut:
+ - 3+
Bi 2S 3(s) + 8 H (aq) + 2 NO 3 (aq) ⇆ 2 Bi (aq) + 3 S (S) + 2 NO (g) + 4 H 2O
Sedikit HgS hadir tetapi tidak dipengaruhi oleh asam nitrat, dan menghasilkan residu warna
hitam.