Page 21 - FLLIP BOOK ANALISIS KATION GO. I DAN II
P. 21
3+
-
+
Bi + Cl ⇆ BiOCl ↓ + 2 H
Natrium hidroksia dan ammonia: dengan larutan basa dihasilkan endapan bismut
hidroksida, yang mana endapan ini tidak larut dengan kelebihan reagensia. Hidroksida ini
larut dengan asam kuat yang pekat.
Pengoksidasi dan pereduksi: ion bismut dapat direduksi menjadi logam dengan larutan
2+
Sn . Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
4+
2-
3+
2 Bi + 3 Sn ⇆ Bi ↓ + 3 Sn
2+
Akan tetapi dalam larutan basa, Bi(III) dengan kelebihan hidroksida dan adanya Sn dan
2-
4+
2-
Sn akan membentuk kompleks Sn(OH) 4 dan Sn(OH) 6
2-
2-
2 Bi(OH) 3 ↓ + 3 Sn Sn(OH) 4 ⇆ 2Bi↓ + 3 Sn(OH) 6
Terbentuk logam bismut yang berwarna hitam sering sekali digunakan untuk menentukan
adanya bismut. Bismut larut di dalam HNO 3 6M panas dan 18M H 2SO 4 panas.
C. Reaksi-reaksi Spesifik dari Ion Merkuri
2+
Asam sulfida: dengan adanya H 2S, Hg akan membentuk endapan hitam dari HgS.
Dengan 6M HNO 3 panas atau 6M HCl panas. HgS tidak dipengaruhi, akan tetapi akan
2-
membentuk kompleks HgS 2 di dalam NaOH 6M panas. Mekuri sulfia juga larut di
dalam air raja.
+
2-
-
HgS↓ + 12 Cl + 2 NO 3 + 8 H ⇆ 3 HgCl 4 + 2 NO↑ + 4 H 2O + 3S↓
-
Natrium hidroksida: dengan reagensia ini diperoleh endapan kuning dari HgO, yang
tidak larut dengan kelebihan basa, tetapi dengan kelebihan asam larut.
2+
Kalium iodida: ion Hg bereaksi dengan ion iodida menghasilkan endapan merah dari
HgI 2, yang larut dengan mudah dengan kelebihan reagen membentuk ion kompleks
2-
HgI 4 yang tidak berwarna.
Amonia: terbentuk endapan putih yang sangat cepat larut dengan garam basa amido
seperti HgNH 2Cl, akan tetapi tidak larut dengan kelebihan reagensia. Garam ini larut
dalam asam.
+ - +
HgNH 2Cl↓ + 2 H + Cl ⇆ HgCl 2 + NH 4