Page 100 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 100

2030. Artinya  prevalensi stunting balita di Indonesia harusnya
                                tinggal  14,9% pada tahun 2025.
                                     Stunting  disebabkan  oleh  multifaktor,  bukan  hanya
                                karena defisiensi zat gizi namun juga terkait masalah sanitasi,
                                ketersediaan  air,  tempat  tinggal,  pelayanan  kesehatan,
                                kemiskinan, kebijakan, politik, dan faktor lain-lainnya.

                                     Dibalik masalah stunting-performance seseorang  yang
                                pendek terdapat masalah yang lebih besar. Stunting membawa
                                konsekuensi di seluruh siklus kehidupan manusia. Stunting
                                menyebabkan lost generation, IQ  lebih rendah hingga 5-11
                                point,  peluang mengenyam pendidikan tinggi lebih kecil 2,6
                                kali, pendapatan lebih rendah 22 %, bahkan menyebabkan
                                kerugian negara  setara  dengan  3% GDP  atau Rp  300 juta
                                trilyun per tahun. Anak yang pendek ini akan menjadi remaja,
                                dewasa dan wanita usia subur, hamil, melahirkan dengan
                                risiko bayi yang dilahirkan juga pendek seolah seperti rantai
                                yang tidak terputus.
                                     Intervensi gizi  pada 1000 HPK merupakan intervensi
                                yang sangat tepat dan cost effectiv untuk mengatasi persoalan
                                stunting balita. Penanganan masalah stunting membutuhkan
                                upaya  kerjasama  yang  komprehensif antara  pemerintah,
                                program dan masyarakat baik sektor kesehatan maupun non
                                kesehatan.  Untuk itu mari dukung pemerintah untuk STOP
                                STUNTING,  wujudkan bonus  demografi menjadi  sumber
                                daya  yang  siap  membangun  negara  menjadi  The  Top  10
                                countries  dengan ekonomi terbaik di dunia pada tahun 2030.















                                                                Tri Siswati, SKM, M.Kes.  95
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105