Page 95 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 95
dan 2013, 4 hingga 5 dari 10 balita yang mempunyai riwayat
lahir rendah (BBLR) tumbuh tidak stunting. Selanjutnya masih
dengan data Riskesdas 2007, 2010 dan 2013, lebih dari 50%
balita tidak stunting lahir dari bapak dan ibu yang pendek
(Gambar 38).
Gambar 38. Proporsi TB ibu dan bapak yang pendek dan
balita tidak stunting. Sumber : Riskesdas 2007, 2010, 2013
Bagaimana dengan remaja putri? Walaupun remaja putri
secara eksplisit tidak disebutkan dalam 1000 HPK, namun
status gizi remaja putri memiliki kontribusi besar dalam
menentukan kesehatan, keselamatan kehamilan dan
kelahirannya kelak. Pemerintah melalui UU perkawinan No
1 tahun 1974 telah mengatur usia minimal pernikahan wanita
16 tahun dan pria 19 tahun. Namun, menurut BKKBN usia
pernikahan yang aman bagi wanita dan laki-laki masing-
masing 21 dan 25 tahun.
Pengaturan minimal usia berkawinan berkaitan dengan
banyak hal. Usia 21 adalah usia reproduksi yang aman bagi
wanita, secara fisiologi organ reproduksi sudah siap untuk
dibuahi, mereka sudah matang secara fisik, mental dan sosial.
Selain itu usia 21 tahun adalah usia remaja berhenti tumbuh,
mereka telah selesai mengenyam pendidikan tinggi. Apa
hubungannya dengan pertumbuhan janin? Remaja putri
yang hanya mengenyam pendidikan dasar atau pendidikan
menengah akan mempunyai peluang lebih banyak untuk
90 STUNTING