Page 96 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 96

menikah lebih dini dan kemudian hamil dan melahirkan di
                                usianya yang masih relatif muda.  Kehamilan di usia remaja
                                meningkatkan risiko malnutrisi  karena saling berebut  zat
                                gizi  antara janin di dalam kandungan dan kebutuhan zat
                                gizi    si  remaja  dalam  masa  pertumbuhan  (Guttmacher
                                Institute, 2015; Kramer, 2003). Pendidikan yang cukup juga
                                memberikan  kesempatan  kepada  calon  ibu/ibu  untuk
                                memahami pengetahuan secara baik (Egerter  et  al.,  2011)
                                termasuk pengetahuan di bidang gizi dan kesehatan. Dengan
                                demikian mereka dapat menerapkan pola asuh yang baik bagi
                                anak-anaknya dan terhindar dari malnutrisi (Emamian et al.,
                                2013).  Pendidikan  yang  memadai  bagi  wanita  akan
                                menuntun mereka untuk mempunyai suami dengan tingkat
                                pendidikan minimal sama, hal ini penting bagi status sosial
                                dan ekonomi keluarga.
                                     Menurut Riskesdas  (pooled data 2007, 2010 dan 2013)
                                besarnya risiko balita stunting pada ibu yang tidak sekolah
                                hingga  SMP   sebesar  2 kali  dibanding  yang  mengenyam
                                pendidikan  di  perguruan  tinggi,  sedangkan  ibu  yang
                                berpendidikan  SMA/sederajat  risiko  anaknya  menderita
                                stunting sebesar 1,4 kali dibanding yang sekolah di perguruan
                                tinggi.

                                     Kehamilan di usia muda merupakan risiko penyebab
                                bayi dengan IUGR, BBLR dan  retardasi mental. Riskesdas
                                2010  melaporkan  bahwa  proporsi  malnurisi  di  masa
                                kehamilan (KEK) dan stunting balita paling banyak ditemukan
                                pada wanita usia muda  (15-19 tahun) (Gambar 39).














                                                                Tri Siswati, SKM, M.Kes.  91
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101