Page 23 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 23
pelayanan kesehatan yang mudah dan sejahtera (IPM tinggi),
mempunyai prevalensi stunting yang rendah, contohnya
Singapura (Gambar 15).
Gambar 15. Tingkat kemakmuran dan stunting balita
Sumber : UNDP, 2016
Sebagaimana negara-negara berkembang lainnya yang
berpendapatan rendah dan menengah, di Indonesia
kemiskinan menjadi issue penting yang terkait dengan
tingginya kasus stunting balita. Riskesdas 2007, 2010 dan 2013
secara konsisten menyatakan bahwa semakin makmur suatu
keluarga semakin kecil prevalensi stunting balitanya (Gambar
16).
Ket : q1 : paling miskin, q5 : paling kaya
Gambar 16. Proporsi stunting balita 0-59 bulan berdasarkan
status ekonomi keluarga. Sumber : Riskesdas 2007, 2010
dan 2013
18 STUNTING