Page 30 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 30

cenderung kecil dan pendek karena kebutuhan nutrisinya
                                tidak tercukupi (Guttmacher Institute, 2015; Kramer, 2003).
                                     Beberapa  penelitian  telah  membuktikan  hubungan
                                antara pendidikan orang tua dengan kejadian stunting balita.
                                Penelitian  Norliani,  et  al.,2005  menyatakan  bahwa  bapak
                                yang mengenyam pendidikan rendah, anaknya mempunyai
                                risiko stuting pada usia sekolah sebesar 2,1 kali dibanding
                                bapak  yang  berpendidikan  tinggi.    Pada  ibu  yang
                                berpendidikan rendah, risiko ini lebih besar, yaitu 3,4 kali.
                                Rata-rata nilai  z-skor TB/U anak dengan ibu berpendidikan
                                rendah cenderung lebih rendah  bila dibandingkan dengan
                                ibu  yang  berpendidikan  menengah  dan  tinggi  (Ajao,
                                Ojofeitimi, Adebayo, 2010 & Jesmin et al.,  2011). Menurut
                                Jesmin et al., 2011, ibu yang berpendidikan tinggi mempunyai
                                bayi dengan panjang badan lahir 0,5 cm  lebih panjang bila
                                dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan menengah dan
                                1,4  cm  lebih  panjang apabila    dibandingkan  dengan  ibu
                                berpendidikan  rendah  (Dangour,  et  al.,  2002).    Setiap
                                peningkatan 1 tahun lama ayah sekolah akan mengurangi
                                prevalensi stunting pada anak sebesar 11 % (Jesmin et al.,2011).
                                     Status ekonomi merupakan akar masalah gizi (Unicef,
                                1998).    Status  ekonomi  sangat  mempengaruhi  daya  beli
                                keluarga,  akses  terhadap  pendidikan  yang  memadai,
                                pelayanan  kesehatan  yang  berkualitas  dan  pemenuhan
                                kebutuhan  pangan  yang  adekuat.  Hasil  penelitian
                                menyatakan  bahwa  anak-anak  yang  lahir  dari  keluarga
                                dengan status ekonomi rendah mempunyai risiko yang lebih
                                tinggi untuk menderita malnutrisi bila dibandingkan dengan
                                anak-anak dari keluarga kaya (Delpeuch et al., 2000; Dekker
                                et al., 2010; Chirande et al., 2015; Akombi et al., 2017; Siswati,
                                Sudargo, Kusnanto, 2018).    Berbagai    penelitian    telah
                                membuktikan  bahwa  kemiskinan  dan  masalah  sosial
                                termasuk  pengangguran,    kesehatan  ibu  yang  rendah



                                                                Tri Siswati, SKM, M.Kes.  25
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35