Page 31 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 31
berhubungan dengan rendahnya kualitas anak (Taulbut &
Walsh, 2013; Hobcraft & Kiernan 2010; Pongou, et al., 2006,
Ramli, et al., 2009, Mushtaq et al., 2011, Akombi et al., 2017
dan Mendez dan Adair (1999).
4. Struktur Keluarga
Struktur keluarga merupakan faktor lingkungan yang
berkaitan dengan kejadian stunting. Semakin banyak jumlah
balita dan anggota keluarga maka semakin tinggi risiko
terjadinya stunting pada balita. Penelitian Hien dan Hoa, 2009
di Vietnam menyatakan bahwa keluarga yang memiliki anak
3 orang berisiko 2,47 kali memiliki anak yang stunting
dibandingkan keluarga dengan anak <3 orang.
Kecenderungan ini berkaitan dengan meningkatnya angka
kematian bayi dan anak (Ajao, Ojofeitimi, Adebayo, 2010),
serta keterbatasan waktu ibu untuk memperhatikan anaknya
satu per satu (Hien dan Nam, 1998).
Jumlah anak dan anggota keluarga akan mempengaruhi
pembagian makanan, semakin banyak jumlahnya semakin
tinggi persaingannya untuk memperoleh makanan dan
kebutuhan lainnya. Struktur keluarga, kualitas hubungan
antar anggota keluarga, kesehatan dan pendidikan ibu
mempunyai hubungan yang konsisten dan kuat dengan
kesehatan dan perkembangan anak (Rees et al., 2010; Statham
& Chase 2010).
B. Lingkungan fisik
Selain determinan sosial, lingkungan fisik juga
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan
infrastruktur seperti sarana sanitasi, jamban, air bersih,
perumahan yang sehat, dan upaya-upaya untuk menciptakan
udara yang bersih bebas dari polutan adalah upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
26 STUNTING