Page 36 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 36

BBLR  akan  mengalami  banyak  kesulitan  untuk  dapat
                                beradaptasi  dan  mempertahankan  kehidupannya  di  luar
                                uterus, sehingga risiko kematian meningkat sebelum usianya
                                mencapai 7 hari. Ramadhan, 2012 menyatakan bahwa 75%
                                bayi  BBLR  lahir dari  ibu dengan perokok  pasif berat  dan
                                34,6%  BBLR  lahir  dari  ibu dengan  perokok  pasif  ringan.
                                Menurut dia, dalam waktu tiga bulan berat badan bayi dari
                                ibu  yang  terpapar  polusi asap  rokok  tidak  menunjukkan
                                pertumbuhan yang optimal.  Pada ibu perokok pasif sebanyak
                                41,9%  bayi  yang  dilahirkan  mempunyai  plasenta  tidak
                                normal, 37,2% bayi mengalami  BBLR dan 32,6% mengalami
                                asfiksia ringan.
                                     Kejadian Sudden infant death syndrome (SIDS)  berkaitan
                                dengan  kebiasaan  ibu  yang merokok. Ibu  yang  perokok,
                                risiko SIDS   lebih besar 3 kali lipat dibandingkan ibu yang
                                tidak  merokok.  Selain  SIDS, bayi dari  ibu  yang  perokok
                                mempunyai  risiko  meningitis,  kanker,  gangguan
                                perkembangan  saraf,  perilaku,  pendengaran,  bahasa,
                                kesulitan belajar yang lebih tinggi serta hiperaktivitas (Shah,
                                Sullivan and Carter, 2006).
                                     Rokok meningkatkan risiko ISPA pada anak, sementara
                                ISPA dan infeksi lainnya merupakan penyebab kurang gizi
                                (Unicef, 1989). Pengkajian terhadap 60 penelitian mengungkap
                                paparan rokok pasif di rumah meningkatkan risiko kejadian
                                bayi muda terkena infeksi hingga 20-50%, dengan gejala yang
                                cenderung lebih berat. Penelitian Jones et al., 2011 dan meta
                                analisis yang dilakukan Strachan dan Cook menyimpulkan
                                bahwa  ada  hubungan  antara  orang  tua  perokok  dengan
                                penyakit  saluran  nafas  bawah  akut,  infeksi  telinga,
                                peningkatan kejadian mengorok, pembesaran amandel, dan
                                radang  tenggorokan.  Bahkan  kejadian  operasi  amandel
                                (tonsilektomi) meningkat hingga dua kali lipat pada anak
                                yang tinggal bersama perokok.



                                                                Tri Siswati, SKM, M.Kes.  31
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41