Page 63 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 63
Gambar 32. Hubungan antara ekonomi, malnutrisi dan
stunting.
Di kelompok negara ASEAN, negara dengan
pendapatan perkapita tinggi prevalensi stunting balitanya
rendah. Misalnya negara Singapura (PDB/kapita :US$ 37.238),
Malaysia (US$ 14.603), dan Thailand (US$8.643). Di negara-
negara ini stunting bukan menjadi masalah kesehatan
masyarakat karena prevalensinya <20%. Sedangkan negara
ASEAN dengan PDB/kapita lebih rendah seperti Vietnam
(US$ 3.123) dan Indonesia (US$ 4.380), stunting balita menjadi
persoalan kesehatan masyarakat dengan derajat keparahan
yang berat (>30%) (IMF, 2013).
C. Kerugian negara (BPJS) akibat stunting
Stunting menyebabkan risiko sindrom metabolik
meningkat sehingga menjadi dewasa yang tidak produktif,
mengalami cacat dan bahkan kematian dini. Menurut Black
et al., 2013 kematian yang disebabkan oleh stunting lebih dari
1 juta jiwa, lebih besar daripada kematian yang disebabkan
oleh wasting (800.000 jiwa). Sindrom metabolik menyebabkan
produktifitas orang dewasa berkurang, karena penyakit-
58 STUNTING