Page 88 - AGRIBISNIS BUDIDAYA TANAMAN PANGAN Jilid 1
P. 88

AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN




                  Penyebab: diduga nematoda. Gejala:      (APH)  berupa  jamur  antagonis  seperti
                  Polong  kosong,  juga  bisa  busuk.     Trichoderma  spp.,  Pecillium  sp.  dan
                  Pengendalian:  tanahnya  didangir       Gliocladium  virens;  sertabakteri
                  dan dicari nematodanya.                 antagonis  seperti  Bacillus  spp.,  dan
              5)  Penyakit sclerotium                     Pseudomonas fluorescens. Cilliers et al.
                                                          (2003)  menyatakan  bahwa  T.
                  Penyebab:  cendawan  sclerotium         longibrachiatum  dan  T.  harzianum
                  rolfsii. Gejala: tanaman layu.
                                                          efektif untuk mengendalikan penyakit
            Lingkungan  pertanaman  dengan  suhu          busuk  batang  dan  perakaran  S.  rolfsii
            hangat dan kelembaban tinggi merupakan        pada kacang tanah. T. harzianum yang
            kondisi  yang  mendukung  perkembangan        diberikan melalui benih diikuti semprot
            penyakit  busuk  batang.  Sebaliknya  di      dengan  fungisida  fluorescens  mampu
            lingkungan  suhu  dingin,  penyakit           melawan  S.  rolfsii  dan  Rhizoctonia
            terhambat  dan  akan  berkembang  lagi        solani  penyebab  penyakit  tular  tanah
            ketika  suhu  berubah  lebih  hangat  (FAO    yang merugikan pada kedelai.
            2007). Unsur fisikokimia tanah merupakan       Isolat  lokal  Pf  asal  risosfer  kedelai,
            faktor yang mempengaruhi kehidupan S.         mampu berperan sebagai APH terhadap
            r o l f s i i .   S u h u   o p t i m u m   u n t u k    beberapa  jenis  jamur  penyebab
            pertumbuhannya  sekitar  21–30oC,             penyakit  tular  tanah  pada  tanaman
            sebaliknya  pada  suhu  ekstrim  di  bawah    aneka  kacang  seperti  S.  rolfii,
            15oC atau di atas 36oC pertumbuhannya         Rhizoctonia  solani,  dan  Fusarium  sp.
            terhambat  (Mehan  et  al.  1995).  S.  rolfsii   Aplikasi  APH  Pf  pada  tanah  pot  yang
            mampu  tumbuh  pada  kondisi  lembab          mengandung  inokulum  S.  rolfsii,
            55−100%  (Hartati  et  al.  2008).  S.  rolfsii   dengan konsentrasi aplikasi 108 sel/ml
            toleran terhadap pH masam hingga alkalis      dan dosis 100 ml/liter tersebut dapat
            (pH  4,0−8,0)  dan  pH  5,5−7,5  merupakan    menekan  kejadian  penyakit  busuk
            nilai  optimum  untuk  pembentukan            batang  kedelai  dengan  keefektifan
            sklerosia.
                                                          cukup  baik  mencapai  55,2%.
            Inang dari jenis gulma berperan penting       Pengendalian:  gunakan  varietas  yang
            pada  siklus  penyakit  busuk  batang  S.     r e s i s t e n ,   a i r   j a n g a n   s a m p a i
            rolfsii karena dapat menyimpan inokulum,      menggenang, membakar tanaman yang
            sehingga  sumber  penyakit  selalu  ada  di   terserang cendawan.
            lapangan. Faktor jenis inang yang sangat
            beragam  tersebut,  seringkali  menjadi
            kendala  pengendalian  S.  rolfsii  melalui
            teknis rotasi tanaman.
          8. Pengendalian Penyakit
            a. Busuk batang                                                           Gambar 3.37
                                                                        Serangan S. rolfsii pada pangkal batang
                                                                        kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah.
              Teknologi pengendalian yang potensial                    (Sumber: balitkabi.litbang.pertanian.go.id )
               untuk  mengendalikan  penyakit  busuk
                                                        b. Penyakit karat
               batang S. rolfsii antara lain adalah, cara
               mekanis dan fisis, yaitu mencabut dan       Penyebab: cendawan Puccinia arachidis
               membuang  dan  tanaman  terinfeksi,        Speg.  Gejala:  pada  daun  terdapat
               namun  cara  ini  hanya  sedikit           bercak-  bercak  coklat  muda  sampai
               mengurangi penyakit.                       coklat  (warna  karat).  Daun  gugur
                                                          sebelum  waktunya.  Pengendalian:
              P e n g e n d a l i a n   h a y a t i ,   y a i t u
                                                          gunakan  varietas  yang  resisten,
               menggunakan Agens Pengendali Hayati

                                                  83
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93