Page 118 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
        P. 118
     Tak ada yang terpisah dari alam. Kalau kau
            minum air, berarti kau makan dari alam. Tak
            ada yang terlepas dari alam. Inilah yang kosong
            dalam pendidikan kita, memahami hubungan
            kita dengan alam. Kita seperti hanya belajar
            di permukaan, belajar tentang daun saja,
            yang digunting-gunting. Pendidikan kita tidak
            mengakar dan tidak berbatang. Generasi muda
            seperti tak punya akar. Mereka yang di kota
            lupa pada alam, tidak peduli pada kampung,
            sedangkan kampung ingin pindah ke kota. Kita
            harus isi pendidikan kita dengan pengetahuan
            tentang hubungan dengan alam, dengan
            budaya, adat kita.
        SM: Bagaimana hubungannya dengan pengetahuan
            perempuan?
        MA: Seperti saya bilang, alam itu seperti perempuan.
            Kita bicara hubungan pengetahuan dengan
            perempuan. Ibu yang pertama mengenalkan
            anak dengan  alam,  yang lebih dekat
            dengan pendidikan adalah perempuan. Ibu
            mengenalkan anak pada pohon, air, batu. Maka
            jika dia tidak mengenal alam, dia lupa pada
            buminya  berpijak.  Tapi  jika  dia  tahu  tentang
            alam, dia akan ingat pada ibunya, dia tak akan
            menganggap bumi yang dipijaknya, atau tanah
            airnya itu biasa saja.
               Perempuan mengajarkan bumi itu tidak
            mati, dia hidup. Kita harus mengajarkan
            kembali bahwa alam itu hidup, bernyawa.
        SM:  Terakhir, apakah duduk sebagai wakil rakyat
            memberikan cukup ruang bagi Mama Aleta
            untuk memperjuangkan agenda-agenda rakyat?
        118
     	
