Page 116 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 116
MA: Saya memikirkan generasi ke depan. Saat ini
anak-anak muda NTT, khususnya perempuan,
banyak yang meninggalkan kampung, pergi
ke luar negeri untuk mencari pekerjaan.
Jumlahnya lebih dari 14 ribu orang, sebagian
besar adalah perempuan. Hanya 35 persen
yang mengurus administrasi keberangkatan
dengan tertib. Sisanya tidak tahu. Jumlah
terbesar ini berpotensi menjadi korban
perdagangan manusia. Belum lagi mereka
yang meninggalkan kampung dan pergi ke
Kalimantan untuk bekerja di perkebunan
sawit dengan gaji yang rendah dan jaminan
kesehatan yang tidak memadai. Jumlahnya
makin meningkat.
SM: Bukankah isu perdagangan manusia itu isu
lama? Mengapa banyak orang memilih keluar
dari kampungnya?
MA: Benar ini isu lama yang harus kita urus
lebih serius. Makin banyak orang pergi
meninggalkan kampung mencari penghidupan
karena musim yang berubah, makin susah
diramalkan. Jumlah hujan berkurang, atau
datang terlalu cepat, sehingga gagal panen
dan mengalami kelaparan, terutama di
daerah pesisir. Tapi alam berubah ini tidak
terjadi dengan sendirinya. Perusakan hutan di
masa lalu, program reboisasi yang mengubah
tanaman asli, dan penanaman hutan tanaman
industri, seperti pengalaman kami di Mollo,
telah membuat sumber air berkurang. Lahan
makin tidak subur dan jenis-jenis tanaman
lokal menghilang. Kita harus belajar lebih keras
116

