Page 6 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 6
Sambutan Direktur Jenderal Kebudayaan
Dalam dokumen Nawacita yang diadopsi
menjadi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah 2015-2019, ditekankan bahwa revolusi
karakter bangsa merupakan salah satu agenda
pembangunan yang teramat penting. Tanpa
karakter kebangsaan yang kuat, kita akan sulit
menyukseskan tugas-tugas nasional yang hendak
kita laksanakan bersama. Di sini, kebudayaan
memainkan peranan penting. Dalam koridor
penemuan kembali kebudayaan nasional lah
kita seyogianya menjalankan usaha membangun
karakter bangsa yang kuat dan dengan begitu turut
membantu menyukseskan cita-cita pembangunan
nasional.
Dalam konteks itu, usaha untuk
memaknai kembali Hari Ibu melalui penggalian
sejarah Kongres Perempuan Indonesia Pertama
adalah langkah yang perlu dilakukan. Melalui
pemaknaan ulang atas sejarah ini, kita jadi
menyadari peran kepeloporan yang dimainkan
kaum perempuan dalam pendidikan karakter
bangsa. Kongres Perempuan Indonesia Pertama,
yang dilangsungkan pada 22 Desember 1928, telah
membuktikan bahwa kaum perempuan bukanlah
unsur pasif dalam gelombang revolusi nasional,
melainkan justru memegang peranan strategis.
Melalui Kongres tersebut, kaum perempuan
Indonesia berhasil menempatkan cita-cita
emansipasi perempuan dalam bingkai kebangsaan
yang lebih luas. Mereka terlibat aktif dalam diskusi
dan aktivisme yang berkaitan langsung dengan
6