Page 10 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 10

Sejak Kartini, dan terutama berkat
        aktivitas berbagai organisasi perempuan pada awal
        abad ke-20, gagasan tentang perempuan sebagai
        Ibu Bangsa mulai muncul dalam kesadaran
        nasional kita. Menjadi ibu bukan soal melahirkan
        anak dan menjalankan kerja-kerja domestik,
        melainkan melahirkan bangsa dan menjalankan
        tugas-tugas nasional. Ada kesadaran yang kuat di
        kalangan perempuan masa itu untuk membangun
        negara. Itulah sebabnya, banyak perempuan yang
        terlibat dalam Revolusi Fisik, menyelenggarakan
        dapur umum, mengelola pasokan makanan dan
        pengobatan, bahkan ikut angkat senjata. Kaum
        perempuan punya andil dalam pemerdekaan
        Indonesia, karena itu mereka menuntut untuk
        diakui hak-haknya dalam negara yang mereka ikut
        dirikan.
               Dalam semangat untuk mengenang itu
        semua  lah  Direktorat Sejarah dalam lingkup
        Direktorat Jenderal Kebudayaan,  Kementerian
        Pendidikan dan Kebudayaan, mengadakan penerbitan
        “Merayakan Ibu Bangsa” ini.  Keberadaan  buku  ini
        akan kembali menyadarkan kita bersama akan
        peran penting yang dimainkan kaum perempuan
        dalam memajukan kesadaran kebangsaan rakyat
        Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan.
        Kehadiran gerakan perempuan menjadi salah satu
        motor  pendorong gerakan  revolusi nasional yang
        akan memuncak pada proklamasi kemerdekaan
        17 Agustus 1945. Harapannya,  melalui  penerbitan
        buku ini masyarakat dapat menimba pelajaran yang
        berharga dari sejarah gerakan perempuan Indonesia
        dan memperdalam wawasan kebangsaan kita.


        10
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15