Page 15 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 15
kamar tidur. Dalam kasus-kasus tersebut, lelaki
dihadirkan sebagai pusat perhatian sedangkan
perempuan cuma dijadikan pelengkap saja.
Cara pandang yang menempatkan laki-
laki sebagai pusat kehidupan sosial sangat
dominan di banyak masyarakat tradisional.
Tatanan kehidupan sosial yang dibangun dari cara
pandang itu disebut patriarki. Sistem sosial inilah
yang dilawan pergerakan perempuan Indonesia
sejak akhir abad ke-19 hingga kini.
Dalam masyarakat tradisional di
Nusantara, kaum perempuan ditindas atas nama
hukum adat dan hukum agama. Penindasan
timbul karena cara pandang patriarkis yang mau
mencari pembenaran atas penguasaan laki-laki
terhadap perempuan lewat jalan adat dan agama.
Kerapkali penindasan atas nama adat terjadi
melalui kebiasaan yang dijadikan patokan dalam
kehidupan bermasyarakat. Misalnya, karena
perempuan terbiasa bekerja di wilayah domestik
lalu muncul kesan seharusnya perempuan bekerja
saja di wilayah itu. Padahal munculnya perempuan
yang bekerja di wilayah domestik sebetulnya
dilatari pembagian kerja yang tidak adil antara
laki-laki dan perempuan. Demikian pula tuntutan
adat agar perempuan hanya bergerak di lingkup
privat dan dijauhkan dari ranah publik. Adat pulalah
yang mengharuskan seorang istri mengurus anak
dan memperlakukan suami sebagai pemimpin
rumah tangga.
Penindasan terhadap perempuan yang
mengatas-namakan ajaran agama terjadi lewat
berbagai cara, biasanya dilakukan atas dasar
15