Page 12 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 12
Perempuan Bergerak:
Dari Ibu Rumah Tangga ke Ibu Bangsa
Martin Suryajaya*
Perempuan Dalam Masyarakat Tradisional
Nusantara
Perempuan, dalam berbagai masyarakat
tradisional di Nusantara sebelum abad ke-20,
memegang peran beraneka ragam di lingkup
ekonomi, politik dan sosial-budaya. Secara
ekonomis, tidak semua perempuan di masyarakat
tradisional Nusantara dikungkung dalam
lingkungan domestik (kerumahtanggaan). Mereka
justru berperan aktif di lapangan pekerjaan yang
membutuhkan pengerahan tenaga fisik seperti
bertani dan mengelola ladang; di bidang industri
seperti pembuatan pakaian dan obat-obatan; bahkan
di masyarakat Batak perempuan mempunyai hak
mendirikan dan mengelola warung (lapo).
Secara politik, gambaran perempuan
sebagai pemimpin muncul di banyak masyarakat
tradisional Nusantara. Dalam masyarakat Aceh,
dikenal peran perempuan sebagai pemimpin
politik (uleebalang). Sosok perempuan seperti Tjut
Njak Dhien dan Tjut Njak Meutia dikenal sebagai
pejuang yang gagah berani memimpin para lelaki
berperang melawan penjajah Belanda. Dalam
cerita rakyat masyarakat Minangkabau Kaba
Cindua Mato, dikenal sosok Bundo Kanduang yang
bertahta sebagai Ratu Pagaruyung dan memimpin
rakyat secara bijaksana. Di Kalimantan pada
12