Page 11 - Buku Pedoman Akademik SMAK St Louis 1_2022
P. 11
SEJ ARAH S ANT O VINCENTIUS A. P A UL O 9
SEJARAH Kegagalan demi kegagalan membuat Santo
Vincentius merenungkan hidupnya: “Apakah
SANTO yang tidak beres dalam hidupku?”. Untuk
membaharui hidupnya Santo Vincentius
VINCENTIUS datang pada Romo Pierre de Berulle, seorang
imam terkenal di Prancis yang menjadi pelopor
A. PAULO pembaharuan gereja. Santo Vincentius
ahkirnya disadarkan bahwa menjadi seorang
imam harus memberikan hidupnya bagi
PELINDUNG YAYASAN LAZARIS
Tuhan dan sesama, bukan mengejar jabatan.
Ada dua peristiwa penting yang mengubah
Tanggal kelahiran Santo Vincentius sulit untuk panggilan Santo Vincentius yakni pengalaman
ditentukan pastinya. Biasanya dikatakan bahwa di Folleville dan Chatillon. Saat di Folleville,
Santo Vincentius lahir tanggal 24 April 1581, di Santo Vincentius melihat betapa umat di
desa Pouy, dekat kota Dax, Perancis barat daya. desa terlantar karena kurang mendapatkan
Keluarganya sungguh sederhana, meskipun pelayanan oleh para imam. Imam-imam lebih
tidak amat miskin. Karena itu sejak kecil Santo suka bekerja di kota. Saat di Chatillon, Santo
Vincentius ikut membantu bekerja sebagai Vincentius mengalami bahwa banyak orang
penjaga ternak. miskin tidak tertangani dengan baik bukan
karena tidak ada yang menolong tetapi tidak
Pada usia 15 tahun Santo Vincentius belajar di ada yang mengorganisir. Berangkat dari situ,
kota Dax dan kemudian melanjutkan studi ke Santo Vincentius kemudian secara resmi
Universitas Toulouse. Tahun 1600, dalam usia mendirikan satu Kongregasi (perkumpulan
19 tahun, Santo Vincentius ditahbiskan menjadi imam) yakni CM (Congregation Missionis). Para
seorang imam (pastor). Pada saat itu Gereja imam CM berkeliling dari desa ke desa untuk
Katolik Prancis dilanda kemerosotan moral. mengadakan misi umat.
Banyak imam kurang mendapatkan pembinaan
yang baik. Mereka menjadi imam bukan untuk
melayani melainkan untuk mengejar status dan
kedudukan. Santo Vincentius pun tidak lepas
dari pengaruh jaman. Dia juga mengejar jabatan.
Pertama-tama dia berjuang menjadi Pastor
Paroki Thil, tak jauh dari desa asalnya, namun
gagal.
Rencana Santo Vincentius selanjutnya lebih
berani. Kemungkinan besar ingin menjadi Uskup
namun gagal lagi bahkan dia ditangkap bajak
laut dan menjadi budak di Tunis (Afrika Utara)
selama 2 tahun. Selepas dari perbudakan, Santo
Vincentius tidak jera, dia pergi ke Roma untuk
mencari jabatan. Tapi gagal lagi.