Page 57 - SKI_revisi Kls 7
P. 57

Uthbah  dan  Syaibah,  anak  Rabiah.  Nabi  Muhammad  menengadahkan  muka  ke  langit

                  mengadukan nasib yang dideritanya kepada Allah dan berkata:
                                                                         َّ                 ْ         َّ
                         ْ

                                                 َّ
                                                                                    ْ
                                                                                                 ْ




                   ُْ
                                                                               َّ
                                         ْ
                                                                                                    َّ
                                 َّ
                   بر    تﻧأ ،نيﻤﺣارﻟا ﻢﺣرأ اﻳ ،ساﻨﻟا  لﻋ يناﻮهو ،يتﻠﻴﺣ ةﻠﻗو ،يتﻮﻗ ﻒﻌﺿ ﻮكﺷأ ﻚﻴﻟإ ﻢهﻠﻟا  "











                                    ْ     ْ َّ

                              ْ


                                             ،
                                                    ْ

                                                                               ْ
                                                                                           ْ       ْ   ْ
                      ْ   ْ
                                                                                      ،
                                                            َّ
                   ﻚب ﻦﻜﻳ ﻢ   ﻟ نإ إيرﻣأ ﻪتﻜﻠﻣ وﺪﻋ  لإ مأ إييﻤهﺠتﻳ  ٍ ﺪﻴﻌب  لإ إييﻠكت ﻦﻣ  لإ ،يّر تﻧأو نيﻔﻌﻀتﺴ   ْ   لْا



                                            ٍ







                            ُْ        ْ   ْ     َّ   ْ                   ْ            َّ                   َّ   ٌ

                   ،تاﻤﻠﻈﻟا ﻪﻟ     تﻗرﺷأ يﺬﻟا ﻚهﺟو رﻮﻨب ذﻮﻋأ ،يل ﻊﺳوأ يه ﻚتﻴﻓاﻋ ﻦﻜﻟو ،يلابأ لاﻓ يلﻋ بﻀﻏ












                                                                    ْ
                    َّ      ْ    ْ                  َّ   َّ   ْ              ْ     ْ         ُْ ْ    ْ     ْ
                   ىتﺣ ى   بتﻌﻟا ﻚﻟ ،ﻚﻄخس يلﻋ ﻞﺤﻳ وأ ﻚبﻀﻏ يّ لزنت نأ ﻦﻣ ةرﺧلآاو اﻴﻧﺪﻟا رﻣأ ﻪﻴﻠﻋ حلﺻو




                                                                                َّ


                                                                                             ْ

                                                                                                       ْ
                                                                                     َّ
                                                                            ".      ﻚب لَإ ةﻮﻗ لَو لﻮﺣ لَو ،ى ضرت

                      “Ya, Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku kurangnya kesanggupanku,
                  dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih
                  ladi  Maha  Penyayang.  Engkaulah  Pelindung  bagi  si  lemah  dan  Engkau  jualah
                  pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang
                  berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku?
                      Jika  Engkau  tidak  murka  kepadaku,  maka  semua  itu  tak  kuhiraukan,  karena
                  sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada
                  sinar  cahaya  wajah-Mu,  yang  menerangi  kegelapan  dan  mendatangkan  kebajikan  di
                  dunia  dan  di  akherat  dari  murka-Mu  yang  hendak  Engkau  turunkan  dan
                  mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apa pun
                  selain atas perkenan-Mu.”

                      Lalu Rasulullah mengutus seorang lelaki dari Khuza’ah untuk menemui Muth’am bin
                  Adi  dan  mengabarkan  bahwa  Rasulullah  ingin  masuk  ke  Mekah  dengan  perlindungan
                  darinya. Keinginan Rasulullah ini  diterima oleh Muth’am sehingga akhirnya Rasulullah
                  kembali memasuki Mekah.
                   5.  Perjanjian Aqabah
                        Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi Muhammad Saw.
                  menemui  rombongan  haji  dari  Yasrib.  Rombongan  haji  tersebut  berjumlah  sekitar  12
                  orang.  Nabi  Muhammad  Saw.  menyampaikan  dakwahnya.  Dakwah  Nabi  mendapat
                  sambutan  yang  baik    sehingga  mereka  menyatakan  keislamannya  di  hadapan  Nabi
                  Muhammad Saw. Mereka melakukan baiat kepada Nabi di salah satu bukit di kota Mekah,
                  yaitu bukit Aqabah.  Maka baiat ini disebut dengan Baiat ‘aqabah pertama,   Adapun isi
                  baiat adalah sebagai berikut:
                43 Sejarah Kebudayan Islam MTs Kelas VII
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62