Page 25 - E-Book Vektor dan Kinematika
P. 25
sebagai berikut:
̂
̂ ̂
A x B = | | (1.14)
Adapun hasil dari operasi tersebut adalah:
̂
̂
AxB = (A yB z ̂ + A zB x ̂ + A xB y ) – (A yB x + A zB y ̂ + A xB z ̂)
̂
AxB = (A yB y – A zB y) ̂ + (A zB x –A xB z) ̂ + (A xB y – A yB x)
Penerapan operasi perkalian silang dalam Fisika misalnya adalah r x F, dan
F=qv x B
Dari hasil perkalian ini baik maupun F merupakan besaran vektor. Karena
hasil yang diperoleh berupa vektor maka arah dari vektor tersebut dapat dicari
dengan aturan tangan kanan (kaidah tangan kanan), yaitu dengan cara memutar
vektor pertama ke vektor kedua. Sebagai contoh: jika percepatan partikel (v)
bergerak pada arah sumbu x (+) dan medan magnet (B) memiliki arah ke sumbu y
(+), maka gaya (F) akan bergerak ke arah sumbu z (+). Selengkapnya dituliskan
sebagai berikut:
̂
F = q v ̂x B ̂ (1.15)
̂
hal ini dikarenakan bahwa ̂ ̂ =
22