Page 23 - E-Book Vektor dan Kinematika
P. 23
Gambar 1.2 l besar resultan
Jika dioperasikan perkalian tersebut ke dalam notasi vektor maka dapat
didefinisikan kedalam beberapa keadaan sebagai berikut:
̂ ̂
̂ = ̂ = = (1) (1) cos 0 = 1 (1.9)
̂
̂
̂
0
̂
̂ = = = (1) (1) cos 90 = 0 (1.10)
̂
̂
̂
Sehinggajika vektor A dan vektor B dinyatakan dalam komponen-
komponennya, maka akan terdefinisikan keadaan sebagai berikut:
A . B = A xB x + A yB y + A zB z (1.11)
Penerapan operasi perkalian titik dalam fisika misalnya adalah W = F . s dan
=B . A
Hasil dari perkalian ini baik W maupun berupa skalar.
Cross product (Perkalian silang)
Cross product (Perkalian silang) dapat juga disebut sebagai perkalian vektor,
hal ini disebabkan karena perkalian ini akan menghasilkan vektor lain. Perkalian
antara vektor A dengan vektor B dapat dinyatakan dengan A x B. Kita akan
mendefinisikan A x B dengan cara menggambarkan kedua vektor dengan ekor-
ekornnya terletak pada titik yang sama. Setelah itu kita dapat mencari komponen
vektor yang tegak lurus di antara keduanya. A x B didefinisikan sebagai besar
vektor A yang dikalikan dengan komponen vektor B yang tegak lurus dengan A.
20