Page 115 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 115
Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)
(a)Badan tersebut agar dalam penyelidikannya menyebarkan
angket masal (massale enquete) yang terutama menyelidiki keadaan
buruh yang gajinya kurang dari f 15, sebulan.
(b) Biaya untuk Badan Penyelidikan tersebut berasal dari iuran
anggota Kongres yang ditetapkan berdasar banyaknya hak suara.
(c)Kongres menganjurkan kepada anggota-anggotanya supaya
menyelidiki “Kedudukan Perempuan dalam Hukum Islam” dan
menyokong “Badan Penyelidikan Talak dan Nikah” yang sudah
diadakan oleh Pasundan Isteri di Bandung.
(d) Kongres menerima mosi yang mewajibkan semua anggota
Kongres untuk memberikan bantuan yang semestinya kepada orang
yang mengalami ketidakadilan dalam per-kawinan sehubungan
dengan penerapan hukum Islam yang salah.
3) Dalam usaha meningkatkan Pergerakan Perempuan Indo-
nesia, Kongres menetapkan:
(a)Bahwa kewajiban utama perempuan Indonesia ialah menjadi
“bu Bangsa” yang berarti berusaha menumbuhkan gene-rasi baru
yang lebih sadar akan kebangsaannya.
(b) Agar anggota kongres mengadakan hubungan yang baik
dengan generasi muda, sehingga tercipta saling pengertian dalam
rangka keseimbangan antar generasi, oleh karena itu perlu sikap
saling menghargai dan tidak menonjolkan diri.
4) Usaha Pemberantasan Buta Huruf
(a)Tiap-tiap anggota Kongres diwajibkan mengadakan usaha
pemberantasan buta huruf. Untuk kelancaran usaha tersebut Kongres
membentuk “Biro Pendaftaran” (Registrasi Bureau) yang bertugas
menetapkan target yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Diharapkan pada Kongres yang akan datang yaitu 3 tahun lagi telah
berhasil membebaskan 5000 perempuan dewasa dari buta huruf.
83 83

