Page 118 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 118

Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
                                       Perempuan  dalam  Gerakan Kebangsaan
                   Pada tanggal 14-15 September 1935 di Mataram (Yogya-karta)
               diadakan konferensi Perikatan Perkumpulan Isteri Indonesia (PPII).
               Dalam Konferensi ini telah diambil kepu-tusan-keputusan sebagai
               berikut:

                   (a)Mengingat telah terbentuknya badan Kongres Perempuan
               Indonesia yang maksudnya sama dengan PPII bahkan lebih luas
               daerah pekerjaannya, diputuskan membubarkan PPII.

                   (b) Semua harta benda PPII diserahkan kepada badan Kongres
               Perempuan Indonesia tersebut.
                   (c)Keuangan “Seri Derma” sebesar F 1751,28 yang dulu
               disediakan untuk beasiswa gadis-gadis Indonesia, diserah-kan kepada
               badan “Kongres Perempuan Indonesia” untuk biaya pemberantasan
               Buta Huruf di kalangan kaum ibu Indonesia.

                   2) Isteri Sedar keluar dari Kongres

                   Organisasi “Istri Sedar” terbentuk pada tahun 1930. Pada tahun
               1935, organisasi ini diketuai oleh Ny. Suwarni Pringgodigdo dan
               turut-serta dalam Kongres Perempuan Indonesia ke II tahun 1935.
                   Dalam kongres ini perwakilan dari Istri Sedar sempat berselisih
               paham dengan pihak perwakilan dari sayap perempuan PERMI
               (Persatuan Muslimin Indonesia) dari Sumatra Barat. Perselisihan
               seputar kedudukan wanita dalam Hukum Perkawinan Islam itulah
               yang kemudian memantik sikap perwakilan dari Istri Sedar
               menyatakan bahwa Istri Sedar keluar dari Kongres Perempuan In-
               donesia ke-II.

                   Pada kongres-kongres perempuan Indonesia berikutnya, Isteri
               Sedar masih tetap pada pendirian dan tidak mengirimkan
               perwakilannya ke dalam kongres. Organisasi lebih konsen pada
               persamaan hak dan kedudukan pria dan perempuan untuk
               mempercepat proses perburuan kemerdekaan.




                                             86
                                             86
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123