Page 120 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 120

Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
                                       Perempuan  dalam  Gerakan Kebangsaan

                   Pada momentum Kongres Perempuan Indonesia ke-II inilah,
               pemerintah kolonial Hindia-Belanda mulai bergerak untuk memecah
               persatuan anggota PPI/PPII dengan berkedok penawaran program
               kerjasama pencatatan perkawinan. Tentu saja dengan harapan agar
               tawaran itu diterima oleh PPI/PPII sekaligus diputuskan dan
               diumumkan melalui hasil keputusan Kongres Perempuan Indonesia
               ke-II.

                   Walaupun sebagian besar organisasi perempuan yang tergabung
               dalam Kong-res Perempuan Indonesia dapat menerima rancangan
               ordonansi tersebut, namun kesepakatan anggota PPI/PPII atau
               keputusan kongres tidak menerima tawaran kerjasama tersebut. Hal
               ini membuktikan bahwa PPI/PPII dan Kongres Perempuan
               Indonesia masih tetap bertahan untuk menjaga persatuan dan
               kesatuan anggota-anggotanya. Walhasil, tawaran rancangan
               ordonansi itu ditarik kembali oleh pemerintah.
                   4) Pembentukan KPKPAI

                   Pada tahun 1937 atas usaha beberapa perkumpulan didirikan
               Komite Perlindungan Kaum Perempuan dan Anak-anak Indonesia
               (KPKPAI). Komite tersebut bertujuan memberikan perlindungan
               kepada perempuan dan anak-anak dalam perkawinan, merencanakan
               suatu peraturan perka-winan dan mendirikan biro konsultasi.
                   KPKPAI itu dipimpin oleh Ny. Sri Mangunsarkoro, sedangkan
               Biro Konsultasi oleh Ny. Maria Ulfah Santoso SH. Sejak dibentuk,
               KPKPAI ini berdiri di luar Kongres Perempuan Indonesia. Setelah
               Kongres Perempuan Indonesia ke-III berlangsung di Bandung,
               KPKPAI ini dijadikan suatu badan dengan badan kepengurusan PPI/
               PPII dan Kongres Perempuan Indonesia. Adapun nama KPKPAI
               diganti Badan Perlindungan Perempuan Indonesia dalam
               Per-kawinan (BPPIP).

                   c. Kongres Perempuan Indonesia III



                                             88
                                             88
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125