Page 30 - Bangga Jadi Anak Indonesia – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten
P. 30
“Assalamualaikuuuuum… ibu… ibu….” Aku memanggil ibuku begitu sampai di depan
rumah.
“Waalaikumsalam” Jawab ibuku datar. Terlihat matanya merah seperti habis menangis.
Di rumah sudah ramai. Ada paman, bibi, juga nenek. “Mereka pasti datang menyambut
ayah!” Aku memastikan itu dalam hati. Ayah memang menjadi anak tertua di keluarganya.
Wajar jika semua saudaranya selalu terlebih dahulu ke rumah dalam suasana lebaran.
Beberapa detik berlalu aku tidak melihat ayah. Aku mulai kecewa. Mestinya ayah yang
menyambutku lebih dulu. Aku menyalami semua lalu bergegas mencari ayah.
“Bu, mana ayah?”aku berlalu menuju kamar sebelum ibu menjawab pertanyaanku.
Tapi ayah tak ada. Aku mencarinya lagi di kamar yang lain. Tak ada juga. Aku mulai risau.
“Benarkah ayah tak ada? Tidak mungkin. Ayah sudah berjanji akan datang. Ayah tidak
akan berbohong.” Hatiku mulai berkecamuk. Benar ayah tak ada.
“Lyla, ayah tak pulang Nak! Ayah tidak mendapat izin dari pimpinannya karena cuaca
buruk, juga karena ada musibah di kantor tempat ayah bekerja!” Kata ibu panjang lebar
sambil terisak.
Kini aku benar-benar menangis. Sedih karena tidak bisa bersama ayah di hari yang
suci. Tetapi aku bersyukur karena ayah baik-baik saja. Aku merindukan ayah. Semoga
lebaran berikutnya aku bersama ayah.
*****
18