Page 33 - Bangga Jadi Anak Indonesia – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten
P. 33

AYAHKU SOPIR TRUK


                                                    Oleh : Wa Ode Ersa


                   Pada  suatu hari  aku pergi ke pantai  bersama  teman-teman.  Dalam  perjalanan
               pulang, ban kendaraan yang mengantar kami bocor. Beruntung ban bocor tidak jauh
               dari tempat tambal ban, sekira hanya 50m jaraknya. Bapak tukang tambal ban datang
               menghampiri kami dengan ramah, ia pun langsung menambal ban mobil.
                   “Ban mobilnya  bocor  halus, cukup ditambal  sedikit sudah  akan baik lagi”. Ujar
               bapak tukang tambal ban.
                   Tidak lama kemudian, ban mobilnya sudah bagus kembali. Kami pun melanjutkan
               perjalanan pulang kami dengan perasaan senang.
                   Karena belum merasa puas akan keindahan Pantai Walengkabola, mumpung masih
               libur, maka keesokan harinya aku kembali lagi ke permandian itu dengan menggunakan
               kendaraan yang sama seperti kemarin yakni mobil truk yang selalu setia menemani
               liburanku. Mobil tersebut juga yang dipakai ayah bekerja mencari nafkah.
                   Belum juga lama kami menikmati indahnya  pantai, ayahku mendapat telepon
               bahwa akan ada muatan kayu. Ayahku sangat senang sebab sudah hampir seminggu
               ia tidak mendapatkan muatan. Aku pun ikut senang. Aku memutuskan untuk ikut ayah
               bekerja mengangkut kayu muatannya sampai di Baubau.
                   “Ayah, tidak apa-apakan kalau aku juga ikut Ayah ke Baubau?” Tanyaku pada ayah.
                   “Tidak apa-apa. Ayah juga senang ditemani anak ayah dalam bekerja.” Kata ayah
               yang membuat hatiku tenang.
                   Ayah memang sangat menyayangiku, juga menyayangi adikku.
                   “Ayah sangat jarang menemani kalian bermain di rumah. Dengan kamu ikut ayah
               begini, Ayah  bisa memperlihatkan tempat-tempat  indah selama dalam perjalanan.”
               Kata ayah lagi. Dan aku pun semakin senang.
                   Perjalanan kami cukup jauh, melewati hutan dan perbukitan. Pemandangannya
               sangat indah.  Aku juga melihat jagung  dan umbi-umbian  yang tumbuh di antara
               bebatuan. Sangat indah. Membuat hatiku tidak berhenti bersyukur atas nikmat yang
               Tuhan berikan kepadaku selama ini.
                   “Ayah, indah sekali pemandangan sepanjang jalan!” Kataku pada ayah.
                   “Iya Nak. Ayah bisa melupakan rasa capek Ayah dalam bekerja ketika melewati
               perjalanan ini. Apalagi kalau Ayah sudah di rumah. Seketika Ayah segar bugar kembali
               saat melihat anak-anak Ayah tertawa dan menyambut Ayah di depan pintu.” Ayahku
               berbicara  dengan  sangat senang  dan berapi-api.  Aku sungguh  sangat bersyukur
               memiliki ayah seperti dirinya.
                   Dalam perjalanan itu pun tak lupa kami mampir melaksanan salat di sebuah masjid
               yang berada di pinggirjalan.
                   “Kerja boleh saja padat tapi ibadah jangan sampai terlewatkan!” begitu kata ayah
               ketika kami kembali ke mobil.
                   “Iya Ayah.” Kataku pendek dengan senyum di bibirku.
                   Di Baubau aku dan ayah menyempatkan membeli oleh-oleh untuk adik dan ibuku.
               Mereka pasti senang menyambut kami ketika pulang. Dan dalam perjalanan pulang



                                                           21
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38