Page 73 - Pelangi Persahabatan – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten Bombana
P. 73

RINDU  YANG  BAIK   HATI


                                              Oleh :  Andi  Nurhaliza Putri


                   Pada  suatu pagi,  Rindu berangkat  ke sekolah. Dalam  perjalanan  ia  kemudian
               beriringan dengan tiga temannya yang lain bernama Rexa, Devi, dan Tedi. Sepanjang
               jalan, ketiga temannya tersebut terus-menerus mengejek  Rindu karena ia tidak
               sempurna seperti anak-anak lainnya. Rindu lahir dengan kaki yang pincang. Walaupun
               demikian, ia tidak keberatan. Rindu selalu bersabar karena sikap sabarlah yang selalu
               ditanamkan oleh orang tuanya. Bagaimanapun keadaannya ia harus bersyukur karena
               Tuhan sudah mengatur semua kehidupannya.
                   Jam pertama masuk kelas, ibu guru datang untuk melaksanakan kegiatan belajar-
               mengajar bersama murid.
                   “Anak-anak, PR  yang minggu lalu Ibu  berikan,  sudah dikerjakan atau  belum?”
               Tanya Bu Asih.
                   “Astaga aku lupa!” jawab Rexa.
                   “Aku juga!” Jawab Devi yang diikuti Tedi.
                   “Baiklah. Bagi yang tidak mengerjakan  PR, ibu hukum untuk tidak keluar kelas
               sampai bel pulang!” Kata Bu Asih lagi.
                   “Baik Bu!” jawab ketiga anak tersebut dengan nada menyesal dan tertunduk.
                   Bel istrahat pun berbunyi. Semua murid berhamburan di lingkungan sekolah, kecuali
               ketiga anak tadi. Rindu merasa kasihan. Kemudian ia menemui Bu Asih di ruang guru.
                   “Maaf mengganggu  Bu, apa boleh Rindu bicara sebentar.”  Kata Rindu dengan
               nada yang lembut.
                   “Kenapa Nak?” Tanya Bu Asih.
                   “Tentang Rexa, Tedi, dan Devi.” jawab Rindu.
                   “Ada apa dengan mereka?” Tanya Bu Asih lagi.
                   “Saya kasihan  melihat  mereka  Bu. Bisakah  ibu  beri  mereka  kesempatan  untuk
               menyelesaikan tugasnya?” kata Rindu.
                   “Apakah dengan begitu mereka akan berubah?” Tanya Bu Asih.
                   “Tolonglah Bu, beri mereka kesempatan dulu. Kasihan mereka hanya bisa melihat
               anak-anak  lain yang kekenyangan,  pasti mereka sangat lapar dan ingin bermain
               seperti anak-anak yang lainnya.” kata Rindu.
                   “Baiklah kalau begitu. Ayo kita ke kelas!” jawab Bu Asih sambil bangkit dari tempat
               duduknya.
                   Kemudian Bu Asih dan Rindu berjalan menuju kelas. Sesampainya di ruang kelas Bu
               Asih memberitahu Rexa, Devi, dan Tedi bahwa mereka diberi satu kesempatan untuk
               menyelesaikan tugasnya. Rindu pun tersenyum bahagia mendengar kebijaksanaan
               Bu Asih.
                   Akhirnya  ketiga anak  nakal  tersebut menyelesaikan  tugasnya  dan  keluar  untuk
               beristirahat bersama teman-temannya yang lain.


                                                          *****





                                                           51
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78