Page 121 - Berbeda tapi Satu Jua – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten Kolaka
P. 121

Kalian  lihat  sendiri  lapangan  sekolah  kita
                                                          sempit  dan  kaca  jendela  sangat  banyak
                                                          dan rawan pecah. Kalau ingin bermain bola
                                                          sebaiknya di lapangan yang lebih luas dan
                                                          di luar jam sekolah. Kalian paham?” Nasehat
                                                          kepala sekolah tersebut disambut setuju oleh
                                                          semua anak yang merasa bersalah tersebut.
                                                              “Bapak salut  dengan  kalian, mau
                                                          menghadap  bapak dengan berani. Kalian
                                                          juga mau bertanggung  jawab dengan cara
                                                          yang  baik. Satu lagi, bapak  punya  usul,
                                                          untuk mengganti kaca jendela yang pecah,
                                                          sebaiknya  kalian  menyisihkan  sedikit  demi
                                                          sedikit uang jajan kalian setiap hari, dalam
                                                          dua minggu pasti sudah terkumpul banyak.
                                                          Itu sudah cukup untuk mengganti kaca yang
                                                          baru. Bagaimana?”  Tanya kepala  sekolah
                                                          dengan lembut.
                                                              “Iya Pak. Kami  setuju.”Tri, Mardi  serta
                                                          yang lainnya tersenyum bahagia mendengar
                                                          usul dari kepala sekolah.
                                                              Tri dan Mardi pun berjabat  tangan  dan
                                                          meminta maaf serta berjanji untuk tidak lagi
                                                          bertanding  dengan  cara taruhan.  Taruhan
                                                          akan membawa celaka dan sakit hati kedua
                                                          belah pihak.
                                                                                 *****


                                                           96
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126