Page 65 - Berbeda tapi Satu Jua – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten Kolaka
P. 65

JADILAH ANAK YANG BIJAK


                                               Oleh : Alfine Argracia Tonapa


                   “Huu...PR lagi, PR lagi.” Keluh Justin di hadapan teman-temannya.
                   “Iya benar, setiap pelajaran Matematika, Pak Guru selalu memberikan tugas yang
               dikerjakan di rumah.” Sambung Rino.
                   “Kapan kita punya waktu bermain-main kalau tiap hari ada saja PR yang diberikan?”
               Lanjut Justin.
                   “Oh iya, Justin. Aku punya akal, bagaimana kalau kita kompak saja bilang ke Pak
               Guru kalau PR-nya dikerjakan perkelompok saja, jadi lumayan ada teman yang bisa
               kita suruh mengerjakannya.” Usul Rino.
                   “Betul juga, kalau teman kita yang mengerjakan PR-nya kita bisa dengan bebas
               bermain-main.” Justin menanggapi usul tersebut dengan gembira.
                   “Kita  harus melapor dulu kepada ketua kelas,  supaya nanti ketua kelas yang
               memberitahukan ke Pak Guru.” Usul Rino lagi.
                   Akhirnya, di saat jam istirahat, Justin dan Rino pun mengemukakan pendapatnya
               kepada ketua kelas.
                   “Begini, aku punya usul. Bagaimana kalau PR  yang diberikan oleh Pak  Guru
               dikerjakan secara berkelompok saja.” Kata Justin.
                   “Maksud kamu membuat  kelompok belajar untuk  mengerjakan  PR bersama?”
               Tanya ketua kelas menanggapi usulan Justin.
                   “Benar sekali katamu, kalau kita kerja sendiri biasanya ada yang tidak dimengerti.”
               Tutur Rino yang tampak senang.
                   Ketua kelas pun sejenak memikirkan usul yang disampaikan kedua temannya itu,
               ia tidak langsung mengiyakan usulan mereka,  melainkan menimbangnya lebih dulu.
                   “Kupikir usulanmu lebih banyak tidak baiknya.” Ungkap ketua kelas. Rino dan Justin
               terperanjat dengan tanggapan tersebut.
                   “Apa maksudmu? Masa kerja kelompok dibilang buruk?” Tanya Justin.
                   “Kalaupun  kita membuat kelompok belajar,  kemudian  ada sebagian  teman kita
               yang tidak datang karena berbagai alasan yang dibuat-buat. Lantas kita harus tetap
               menyelesaikan tugas kelompok tersebut sendirian, begitu? Menurutku lebih baik jika
               mengerjakannya  sendiri saja, agar kita terlatih untuk mandiri menyelsesaikan  soal
               mana yang rumit atau yang mudah. Jika ada masalah barulah didiskusikan dengan
               teman lainnya.”
                   “Jadi kamu tidak setuju dengan pendapat kami berdua?” Cercah Rino agak kesal.
                   “Iya aku tidak setuju. Karena akan merugikan teman yang lain.” Kata ketua kelas.
                   “Kamu itu jadi ketua kelas karena kami semua, kami yang memilihmu, tetapi apa
               balasannya? Usulan kami tidak kamu terima.” Justin berseru dengan kesal.
                   “Ada apa ini, kenapa ribut-ribut di kelas?” Pak Guru yang mendengar kegaduhan
               pun menegur mereka.
                   “Begini, Pak. Justin dan Rino memberi usul kalau bisa PR yang diberikan kepada
               kami sebaiknya dikerjakan secara berkelompok saja.” Kata ketua kelas kepada Pak
               Guru.



                                                           47
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70