Page 75 - Berbeda tapi Satu Jua – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten Kolaka
P. 75

lain.”
                   Pak Budi pun menjawab dengan ekspresi bingung, “lalu bagaimana dengan utang-utang
               kita, Bu?”
                   Istrinya menghela napas, dan berkata, “walaupun utang kita banyak, tapi kita boleh
               membayarnya dengan uang yang kita temukan itu, hidup kita tidak berkah kalau kita mengambil
               barang orang lain, itu sama saja dengan mencuri, Bapak dikenal sebagai orang yang jujur,
               jadi jangan sampai tergoda dengan uang itu, Pak.” ucap ibu dengan nada memohon.
                   Pak Budi pun meneteskan air mata. Kemudian sembari mengusap matanya, Pak Budi
               berujar, “maafkan atas kekhilafanku, sampai-sampai aku berpikiran buruk seperti itu, aku
               berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Sekarang aku akan ke rumah Pak Setiawan untuk
               mengembalikan uang miliknya.”
                   Istri Pak Budi akhirnya bahagia, suaminya tidak jadi memakai uang itu, lantas berucap,
               “pergilah ke rumah Pak Setiawan, soal utang kita, aku akan berusaha membantu dengan
                                        berdagang kecil-kecilan, walaupun membutuhkan waktu yang
                                          lama, tapi kita akan berusaha melunasi utang kita sedikit demi
                                           sedikit.”
                                               Pak Budi pun berangkat ke rumah Pak Setiawan.
                                           Sesampainya di rumah Pak Setiawan, Pak Budi menceritakan
                                           apa yang terjadi.  Ternyata Pak Setiawan baru tahu kalau
                                           uangnya terjatuh di bawah meja kerjanya dan uang itu bukan
                                          milik pribadi melainkan milik perusahaan. Ketika Pak Setiawan
                                          memasukkan setumpuk uang ke kopernya, uang itu tak sengaja
                                         terjatuh ke lantai.
                                            Pak Budi merasa bersalah, ia menyatakan rela jika harus
                                        dipecat  dari  perusahaan  akibat  perbuatannya.  Namun  ternyata
                                        Pak Setiawan memaafkannya bahkan berterima kasih padanya,
                                        berkatalah Pak Setiawan, “terima kasih karena Pak Budi sudah
                                         membawa pulang uang ini, dan akhirnya mengembalikannya.
                                         Begitulah memang, jika orang jujur berbuat tidak jujur, perasaan
                                          tidak enaklah yang diperoleh. Inilah yang dialami oleh Pak Budi.”
                                              Kemudian Pak Setiawan meminjamkan uang agar bisa
                                           melunasi utang Pak Budi kepada rentenir. Pak Setiawan
                                           berpesan agar Pak Budi jangan meminjam kepada rentenir lagi.
                                           Kalau ada keperluan mendesak, ia harus berani berkata yang
                                            sebenarnya kepada Pak Setiawan, meski sebelumnya sudah
                                            dua kali meminjam, namun jika ada keperluan yang sangat
                                              mendesak  dan  tidak  disalahgunakan,  perusahaan  tidak
                                                 keberatan meminjamkan, dan tentunya tanpa bunga.
                                                       Pak Budi  merasa lega, dan berjanji tidak
                                                     akan  mengulangi  perbuatan  tak  terpuji  itu.  Usai
                                                        mengucapkan terima kasih, Pak Budi pun pamit
                                                        pulang, dan segera menghadap ke rentenir untuk
                                                       membayar utang-utangnya.
                                                                               *****



                                                           56
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80