Page 79 - Berbeda tapi Satu Jua – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten Kolaka
P. 79
ADIL KEPADA TEMAN
Oleh : Adel Lia Putri Mujianto
“Lola, tolong bagikan buku paket ini ke setiap meja di kelasmu, sebentar Bu Guru
menyusul ke kelas, ya.” Pinta Bu Guru yang tampak sedang terburu-buru hendak ke
ruang kantor sekolah.
“Baik Bu, nanti aku bagikan.” Sambut Lola. Ia pun segera membawa 10 buku paket
itu ke dalam kelas dan membagikan pada setiap meja. Karena jumlah murid ada 20
orang di mana setiap meja diisi oleh dua bangku, maka jumlah pembagiannya sudah
sesuai. Namun ada salah satu meja yang tak kebagian, kemudian ia memrotes Lola.
“Lola, kenapa di meja kami tidak dapat buku paket? Semua meja kebagian, kecuali
kami.” Protes Adel yang mejanya tak kebagian buku. Milsa rekan sebangkunya pun
bertanya-tanya.
“Ah! Kalian susah sekali diatur. Kalian, kan, bisa melihat buku paket yang di sebelah
meja kalian saja.” Bentak Lola.
“Kamu tidak adil, seharusnya di mejamu cukup satu buku saja. Bukannya masing-
masing meja seharusnya dapat buku.” Kesal Adel.
“Eh, kalian tahu, kan? Aku yang membawa semua buku ini dari ruang guru, jadi
terserah aku mau membagikannya seperti apa.” Ucap Lola dengan nada ketus.
“Ingat, Lola. Ini bukan buku pribadimu. Tapi ini buku milik sekolah.Kalau Bu Guru
tahu caramu seperti itu, kamu pasti akan ditegurnya.” Giliran Milsa yang buka suara.
“Aku yang disuruh Bu Guru membagikannya kepada teman-teman, jadi terserah
aku, dong.” Kata Lola tetap berkilah.
“Tetapi cara kamu membagikannya tidak adil, Lola.” Tambah Adel Akhirnya, ketua
kelas pun melerai perdebatan.
“Teman-teman sudahlah, hentikan perdebatan ini. Kalau kelas kita gaduh, kita tidak
bisa kosentrasi belajar. Betul yang dikatakan Adel dan Milsa. Dalam satu meja itu
diberikan satu buku agar semua kebagian.” Kata ketua kelas
“Betul itu aku sependapat.” Kata teman yang lain.
“Iya, Lola. Seharusnya kamu adil dalam membagikan buku agar pelajaran berjalan
dengan baik. Kan, repot kalau Adel dan Milsa harus ke meja lain hanya agar bisa
membaca buku pelajaran.” Kata Ayu yang posisi mejanya tepat di sebelah meja Adel.
Demikian juga dengan teman-teman lain yang juga sependapat dengan Adel dan
Milsa. Lola tidak bisa berkata apa-apa karena menyadari jika tindakannya telah keliru.
“Baiklah, aku minta maaf telah berlaku tidak adil pada kalian.” Ungkap Lola mengakui
kesalahannya dan merasa menyesal.
“Tidak apa-apa, asal jangan diulang lagi bersikap tidak adil seperti itu, ya?” Sambut
Adel sembari meraih buku paket yang disodorkan Lola. Mereka pun tersenyum dan
melanjutkan pelajaran. Terdengar suara langkah kaki Bu Guru memasuki pintu kelas,
dan ketika tiba di depan kelas, Bu Guru tampak senang melihat murid-muridnya telah
siap menerima pelajaran.
*****
59