Page 16 - Berbagi Kasih – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kota Baubau
P. 16

bersemangat mendengar keinginan  Martinus. Ia  tidak lagi memperhatikan  Yolige,
               Wikotim, Bayu, dan Damar yang masih asik berlarian. Hingga kelimanya pulang ke
               rumah masing-masing, Dito masih tidak dapat menenangkan hatinya.
                   “Ayah, aku  ingin  jadi  ketua  kelas.” Begitulah  Dito memulai  percakapan  dengan
               ayahnya selepas belajar malam itu.
                   “Bagus itu. Kamu pintar, semoga teman-teman memilihmu.”
                   “Tapi, Yah. Martinus juga mau jadi ketua kelas. Padahal dia murid baru. Lagi pula,
               dia kan orang Papua. Logatnya aneh. Apalagi dia Kristen.”
                   Ayah meletakkan kacamata ke  meja belajar.  Ia  menatap Dito penuh senyum
               kehangatan.
                   “Dito, seorang pemimpin tidak dipilih karena ia berasal dari suku apa. Tidak peduli
               logatnya  bagaimana.  Bahkan  kalaupun  warna  kulitnya  dan agamanya  berbeda,  ia
               tetap layak jadi pemimpin kalau ia bisa bertanggung jawab.”
                   “Tapi, Yah. Dito lebih pintar.”
                   “Buktikan itu besok bahwa Dito lebih pintar dan lebih bertanggung jawab.”
                   Ayah kembali mengenakan kaca matanya. Ia  kembali menatap layar laptop.
               Sementara itu, Dito berjalan menuju kamarnya. Ia berjanji besok akan menampilkan
               pidato singkat yang bagus sehingga bisa dipilih oleh teman-temannya.


                                                            *****



















































                                                           6
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21