Page 20 - Berbagi Kasih – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kota Baubau
P. 20
SEPATU BARU NAUFAL
Oleh : Yamin
Naufal adalah ketua kelas IV di sekolah kami. Ia pintar membaca dan berhitung.
Setiap semester ia sering mendapat peringkat satu. Ayah dan ibunya berjualan kue di
kantin. Kami sering berbelanja di sana setiap jam keluar main.
Suatu hari ia ditunjuk kepala sekolah untuk mengikuti gerak jalan. Sekolah turut
serta merayakan ulang tahun kota Baubau. Naufal sudah ikut latihan berhari-hari,
bersama murid-murid kelas lima dan enam. Setiap sore mereka berbaris di sekitar
lingkungan sekolah.
Dua hari sebelum acara gerak jalan dimulai, Naufal mulai kebingungan. Ia baru
ingat, ia tidak punya sepatu baru. Teman-teman satu barisan sudah mulai memamerkan
sepat-sepatu mereka. Naufal hanya memiliki sepatu lama yang sudah pudar warnanya.
Ia bercerita kepada ayah dan ibunya, tetapi kedua orang tuanya sedang tidak
punya uang. Mereka harus menggunakan uang hasil jualan untuk merawat adiknya
yang sedang sakit. Ia sangat bersedih.
Dalam kesedihannya, tiba-tiba Isvan datang. Isvan bercerita, sejak awal ia ingin
ikut gerak jalan. Karena kakinya sedang sakit, ia tidak bisa ikut. Naufal turut bersedih
mendengar cerita Isvan. Mereka memang berteman akrab.
“Oya, tadi kamu juga kelihatan bersedih,” tanya Isvan.
“Sepatuku sudah pudar. Tidak enak dipandang kalau ikut barisan.” Naufal
menerangkan alasan kesedihannya.
“Kamu pakai sepatuku saja. Aku baru dibelikan ayah kemarin.”
Mendengar tawaran temannya, Naufal tak percaya. Isvan hanya tersenyum. Ia
meyakinkan temannya untuk tidak sungkan-sungkan. Naufal memeluk sahabatnya.
Akhirnya Naufal bisa ikut gerak jalan dengan sepatu baru.
*****
9